Pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan pariwisata di kawasan ini juga harus mempertimbangkan kondisi alam dan masyarakat. Dalam konteks pariwisata memang kenyamanan serta aksesibilitas menjadi faktor penting. Namun, sebaiknya jenis pariwisata yang dipilih adalah pariwisata minat khusus, bukan pariwisata massal sehingga wisatawan yang menjadi sasaran adalah wisatawan individu, bukan wisatawan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu sarana infrastruktur yang diperlukan tidak harus mewah, seperti sarana di daerah tujuan wisata pada umumnya. Hal ini demi keberlangsungan dan pelestarian lingkungan laut dan pantai secara berkelanjutan. Demikian pula upaya melibatkan masyarakat lokal juga diperlukan untuk memberdayakan serta meningkatkan taraf hidup mereka.
Dalam mewujudkan semua ini, faktor menjaga keamanan maritim di Laut China Selatan merupakan faktor penting untuk menciptakan rasa aman dan mendukung kegiatan pariwisata bahari. Untuk mempertahankan kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia harus terus berupaya memperkuat diplomasi regional, memperkuat kemampuan pertahanan maritim dan membangun kerja sama dengan negara-negara tetangga serta mitra internasional. Selain itu, Indonesia juga harus mendukung upaya-upaya dialog multilateral, termasuk melalui forum-forum regional seperti ASEAN, demi mencapai penyelesaian damai atas sengketa-sengketa yang ada. Semoga.
ReferensiÂ
'Arkeolog Coba Ungkap Leluhur Natuna', Kompas, 29 September 2018.
Kvri, Istvn dan Zimnyi, Krisztina. 2011. Safety and Security in the Age of Global Tourism (The changing role and conception of Safety and Security in Tourism). Budapest: Agroinform Publishing House.
Pizam, A. dan Mansfeld, Y., 2006.Tourism, Security and Safety: From Theory to Practice. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H