Mohon tunggu...
Achmad SulaimanAlfarisy
Achmad SulaimanAlfarisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa fisip umj jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perubahan Gaya Komunikasi Sosial Pasca Pandemi

4 Juli 2023   07:30 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:36 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita sangat membutuhkan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia lainya dan dapat saling memahami pesan yang disampaikan dengan bahasa. 

Dengan adanya bahasa kita dapat berkomunikasi, komunikasi digunakan manusia untuk menyampainkan sebuah pesan dengan lisan maupun tulisan, tanpa adanya komunikasi diantara manusia, tidak akan terjadi pemahaman atas pemikiran manusia satu dengan manusia lainya dan tidak adanya suatu interaksi social maupun perubahan social pada masyarakat tersebut.

Untuk menyatukan semua manusia yang ada di dunia ini, diperlukan suatu hal yang dapat mengikat dan mengintegrasi manusia yaitu komunikasi dengan bahasa dan menghasilkan komunikasi sosial antara manusia lain dengan manusia lainya.

Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial disebabkan oleh individu dalam kehidupan di masyarakat memiliki konteks dalam segala dimensi kehidupan manusia. Semua aspek kehidupan manusia dipenuhi dengan komunikasi. 

Komunikasi sosial sangat penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kepentingan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan. Melalui komunikasi sosial kita dapat meningkatkan kesehatan mental.

Jenis komunikasi yang kita dapat temukan di kehidupan sebelum pandemi yaitu komunikasi secara langsung atau tatap muka, jenis komunikasi ini sangat efektif dan paling sering kita gunakan. 

Yang kedua ada komunikasi tidak langsung, yaitu jenis komunikasi yang sekarang mulai kita terapkan di kehidupan sehari-hari, sekarang kita menggunakan hp dan komputer untuk melakukan komunkasi  yang dikarenakan pandemic. 

Yang ketiga ada komunikasi satu arah, yaitu komunikasi yang dimana narasumber tidak akan menerima feedback dari komunikan, kita dapat menemukan jenis komunikasi ini dalam orang berpidato atau ber orasi dan presentasi di kelas. 

Yang ke empat yaitu komunikasi timbal balik, adalah jenis komunikasi yang menghasilkan keuntungan kepada dua belak pihak berupa material maupun non material seperti dokter dan pasien, yang dimana dokter mendapatkan uang dari pasien dan pasien mendapatkan jasa pengobatan dari dokter.

Namun semua pola komunikasi yang sudah kita buat sejak jaman dahuku berubah drastis semenjak pada bulan Desember 2019 terjadi penyebaran virus di Wuhan, Provinsi Hubei. 

Sejak kemunculan virus corona umat manusia telah menghadapi krisis kesehatan global yang sangat parah. Banyak kasus baru dengan cepat muncul di negara-negara Asia, Eropa dan di benua lain.

Pandemi Covid-19

Maka dari itu kita melakukan karantina yaitu membatasi pergerakan individu yang diduga telah terpapar penyakit menular tetapi tidak sakit, baik karena mereka tidak terinfeksi atau karena mereka masih dalam masa inkubasi penyakit atau bahkan karena dalam kasus COVID-19 mereka akan tetap tanpa gejala dan akan gagal diidentifikasi. 

Ini dapat diterapkan pada tingkat individu atau kelompok, memastikan bahwa individu yang terpapar tetap berada di rumah mereka sendiri, di institusi atau di tempat lain yang ditunjuk secara khusus. 

Karantina bisa bersifat sukarela atau wajib. Selama karantina, semua individu harus dipantau untuk terjadinya gejala. Jika gejala berkembang, individu harus segera diisolasi dan diobati.

Tentu saja perubahan drastis yang kita alami ini mengubah cara hidup kita dengan tergantung dengan teknologi komunikasi yang sebelumnya kita tidak familiar, namun kita dipaksa mempelajari hal tersebut untuk kepentingan kita sehari-hari saat pandemi.

Everett M. Rogers (1986:2) yang melihat bahwa teknologi komunikasi merupakan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilainilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan melakukan saling tukar informasi dengan individu lain

Sumber : Instagram @thxgial
Sumber : Instagram @thxgial

Perubahan Gaya Komunikasi

Perubahan gaya komunikasi yang kita rasakan berupa yang tadinya kita selalu komunikasi secara langsung, sekarang kita hanya dapat berkomunikasi secara tidak langsung melalui teknologi informasi zaman sekarang. 

Semua orang diwajibkan untuk belajar tentang media baru dan dituntut untuk memahaminya secara mendadak untuk menjelangnya kehidupan kita dimasa pandemi. 

Tidak hanya para siswa dan siswi namun juga dengan para tenaga kerja pengajar di Indonesia dipaksa untuk mempelajari hal yang tidak familiar dikehidupan sehari-harinya.

Sebenarnya perubahan kemajuan teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dikarenakan teknologi tidak dapat dikontrol oleh orang lain, namun hanya dapat dikontrol oleh pengguna teknologi itu sendiri. 

Seperti kemajuan teknologi dibidang kesehatan berupa pengobatan Halodoc yaitu aplikasi yang memudahkan kita dalam mendapatkan referensi pengobatan seperti resep dokter dengan mudah. 

Dampak negative dari kemajuan teknologi ini berupa kenakalan remaja seperti westernisasi, dikarenakan munculnya beberapa media massa baru seperti radio, Koran dan majalah pola interaksi remaja akan berubah mengikuti trend baru yang dianggap lebih trendi dan bergaya. Perubahan ini juga berdampak sangat besar kepada pemahaman ramaja atas bahasa daerah masing-masing.

Maka dari itu perubahan gaya komunikasi pasca pandemi ini sangat berperan besar dalam berubahnya kultur social di masyarkat, yang tadinya kita tidak mengetahui teknologi menjadi mengetahui teknologi, berubahnya social di masnyarakat hingga munculnya beberapa efek negative dari hasil pandemi ini. 

Perubahan pola piker, perilaku dan budaya materi di masyarakat juga memberikan efek positif di bidang pendidikan, yang dimana sekarang kita mengenal aplikasi zoom meeting, aplikasi ini membantu kita untuk melakukan tatap muka secara online dengan mudah. Dan juga efek negative yaitu perubagan kultur social di masyarakat dan gaya bahasa komunikasi di masyarakat yang menggunakan bahasa yang kebarat-baratan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun