Mohon tunggu...
Achmad Sudrajat Firdaus
Achmad Sudrajat Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Nama saya Achmad Sudrajat Firdaus, biasa dipanggil daus atau firdaus. Saya lahir tanggal 07 Desember 2009, Depok, Jawa Barat. Hobi saya menulis, membaca, bermain game, membuat alur cerita dan juga bermain bulu tangkis. Saya menyukai konten yang terkait dengan alam, baik dalam hal ketenangan, keindahan atau apapun itu. Lalu saya juga menyukai tentang konten motivasi dan juga tutorial membuat makanan yang lezat, enak, dan juga keren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Menuju Bentala Kemerdekaan

27 Mei 2024   10:48 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Para pemuda menginginkan kemerdekaan setelah sekian lamanya penderitaan yang mereka alami. Kini anala semangat mereka telah bangkit, diikuti dengan ambisi yang hebat untuk menjadikan pribumi ini menjadi bentala yang merdeka, berjaya, bersatu, adil dan makmur.


   Akibat tekanan perang, Jepang semakin terdesak oleh sekutu. Jepang terdesak lalu memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia. Pada saat itu juga Indonesia mempersiapkan segala hal untuk merdeka. Mulai membentuk organisasi Kemerdekaan, yaitu BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). BPUPKI merumuskan dasar dan bentuk negara Indonesia melalui 2 sidang. Sidang pertama pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945. Setelah BPUPKI, PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) terbentuk, tugas utamanya adalah mempersiapkan pergantian kekuasaan dan hal-hal yang berkaitan.

   Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi peristiwa bom di Hiroshima dan Nagasaki Jepang, akhirnya Jepang memutuskan kembali tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Akibat peristiwa itu terjadi kekosongan kekuasaan, yang membuat para muda semakin terdesak untuk memerdekakan Indonesia. Tetapi terjadi perbedaan pendapat antara golongan pemuda dan tua. Pada tanggal 16 Agustus Soekarno Hatta di asingjan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang untuk mempercepat proklamasi. 

   Perumusan teks proklamasi dilaksanakan dirumah Laksamana Maeda untuk menghindari ancaman militer Jepang. Tokoh-tokoh dari kalangan muda turut hadir untuk menyaksikan perumusan teks proklamasi. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 teks tersebut dibacakan di kediaman Soekarno jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun