Mohon tunggu...
Achmad Smith
Achmad Smith Mohon Tunggu... -

Masih Belajar..\r\nMencoba berdamai dengan takdir melalui tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencari Tuhan di Tempat Terang

10 Maret 2011   16:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu ketika ada seorang kakek tua yang sedang mencari sebuah kunci dan terlihat sangat bingung. Dia mencari kunci di sebuah taman yang bagus dan asri di pagi hari. Terlihat sambil merangkak dan menunduk kakek tersebut mencari kuncinya tersebut yang sepertinya berukuran sangat kecil. Kakek tersebut terlihat sungguh - sungguh dalam mencari sampai tidak menyadari ada seorang pemuda yang mengawasinya dari tadi. Pemuda tersebut mendekat dan berbicara kepada kakek tersebut.

" Assalamualaikum kek, ada yang bisa saya bantu?", tanya pemuda tersebut.

" Walaikumsalam, kakek sedang mencari kunci tetapi tidak ketemu - ketemu."

" Waduh! Kok bisa kek? Coba diingat - ingat terakhir dimana kakek menaruh kunci tersebut? ", Tanya pemuda itu lagi.

" Saya ingat betul di rumah." Jawab si kakek dengan enteng.

" Hah? Lalu kenapa carinya ke taman kek? ", tanya pemuda itu lagi sambil menggaruk - garukan rambutnya yang sebenarnya tidak gatal tanda ia bingung.

" Iya soalnya di sini terang dan di rumah gelap.", jawab si kakek polos seperti batita yang belum lama bisa berjalan.

Pemuda tersebut pun meninggalkan si kakek sambil menggeleng - gelengkan kepala berkali - kali dan si kakek terus mencari kunci tersebut.

Sebuah Pencarian

Begitulah bagi para pencari yang sedang asik berlogika dan masturbasi otak, mengetahui kebenaran tentang pencipta alam semesta agak percuma adanya apabila bertanya pada aneka literasi dan bertumpuk - tumpuk bahan empiris. Tidak usah jauh - jauh, tanyakan dulu saja pada diri sendiri atau literasi yang ada pada diri, prnahkah? Temukan jawabannya.... Entah apapun itu... Diskusikan saja dulu dengan diri baru berpanjang lebar dengan orang lain.

Tulisan ini bukan bermaksud untuk memojokan suatu pemikiran. Semoga mengaliri jiwa...

Salam Bodoh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun