Pesta demokrasi semakin semarak. Masa kampanye memasuki babak akhir. Kontestan pemilu berkompetisi untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat. Beragam cara dipakai agar kontestan bisa dikenal dan mendapat dukungan seluas-luasnya dari warga calon pemilih.
Salah satu bentuk kompetisi yang lazim dilakukan adalah membuat bahan kampanye kemudian dipasang di tempat yang bisa dilihat publik. Ini cara tradisonal yang masih terus dipakai bahkan tanpa terkontrol.Â
Obyek pemasangan pun tidak pilih-pilih tenpat. Fasilitas umum dan pepohonan menjadi sasaran pemasangan alat peraga lampanye (APK). Padahal cara ini melanggar aturan kampanye pemilihan umum (Baca tulisan Perlunya Sanksi Lebih Berat Bagi Pemasang Bahan Kampanye di Pohon)
Selain melanggar aturan Pasal 70 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, pemasangan APK di pohon dengan cara dipaku, dijerat dan melukai pohon akan berdampaj berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat. Beberapa bahaya yang timbul sebagai dampak penempelan APK di pohon adalah sebagai berikut:
1. Merusak Kambium
Pohon bukan seperti manusia yang mampu dengan cepat menyembuhkan sendiri. Paku yang dpakai untuk menempel APK bisa merusak jaringan kambium yang sangat esensial dalam proses fisiologi pohon.Â
Kambium adalah lapisan yang sangat tipis dari jaringan yang sedang tumbuh yang menghasilkan sel-sel baru yang akan menjadi xilem, floem, atau lebih banyak kambium. Pemakuan pohon akan merusak bagian pohon ini sehingga dapat mengganggu aliran air dan nutrisi antara akar dan kanopi.
Kerusakan pada kambium juga dapat -menyebabkan pertumbuhan tunas yang tidak teratur atau mematikan sebagian jaringan pohon.
2. Pohon Rentan Terserang Hama dan Penyakit
Saat paku menancap di pohon, beberapa pohon merespon dengan mengeluarkan getah. Getah tersebut meninggalkan lubang yang membuat pohon rentan terhadap serangan serangga, bakteri dan penyakit yang bisa menyebabkan penyakit kanker dan hawar api. Penyakit yang ada di satu pohon bisa menular ke pohon lain bila tidak ada tindakan penanggulangan.
3. Menurunnya Keindahan Pohon
Paku-paku tersebut meninggalkan luka dan bekas yang tidak sedap dipandang pada kulit pohon. Pohon-pohon akan meninggalkan bekas luka pada bekas lubang paku yang kemudian menggumpal sehingga muncul seperti benjolan pada pohon.
4. Kerentanan terhadap PembusukanÂ
Kulit luar pohon berfungsi untuk melindungi dari penyakit dan pembusukan. Ketika kulit pohon sebagai benteng terluar yang melindungi pohon dari agen pengganggu. Bila kulit pohon dirusak oleh paku, tali maka akan menciptakan luka yang dapat terinfeksi oleh penyakit, jamur, dan dapat digunakan sebagai pintu masuk bagi serangga. Masuknya agen perusak tersebut akan mengakibatkan pembusukan pohon di waktu mendatang.
5. Pohon Rentan Tumbang
Pembusukan pohon merupakan awal dari kematian pohon. Pohon yang busuk akan rapuh dan akan mudah tumbang baik karena didorong angin maupun tumbang dengan sendirinya. Risiko pohon tumbang ini sangat besar apabila terjadi pada pohon yang tumbuh di ruang public termasuk pohon-pohon yang menjadi sasaran penempelan APK.
Uraian detil tentang kerusakan pohon akibat paku, sekrup, staples dan benda asing lain dapat disimak pada artikel berjudul "Will Hammering A Nail into A Tree Kill or Harm The Tree?" dan artikel lain berjudul Do Nails, Screws, or Staples Hurt Trees? dan juga artikel berjudul  "Tree Climbing Spikes: The Danger They Pose to Your Trees." Artikel terkait lainnya ada di tulisan kompasina berjudul Memaku Pohon Salah Satu Bentuk Eco-terorism?Â
Penempelan APK di pohon kalau meminjam istilah Muhaimin Iskandar (Cak Imin) gak bahaya, ta? Â Tentu saja bahaya sekali. Jadi benar-benar dan banyak bahayanya menempel APK di pohon ya, Sobat. Jadi kalau banyak bahayanya kenapa tidak ada yang serius menindak dan mempertegas aturan?
Salam Lestari!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H