Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat Kakak kepada Adiknya Agar Hafal Alquran

3 Juli 2018   07:57 Diperbarui: 3 Juli 2018   08:44 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Assalamu'alaikum wr wb.

Bang, Ini Quran Teteh (Sang Kakak) buat Babang (adiknya). Soalnya Teteh masih punya Quran yang Al-Hitr (mushaf Al Quran untuk menghafal). Ini masih bagus kok, baru dipake 1-3 kali doang.

Enakkeun kok ngaji pake Quran ini. Enak juga buat ngapal apalagi kalau pake artinya, dijamin langsung apal...

Jaga baik-baik Qurannya, ya...Kalau bisa sampulin pake kertas kado dan plastik sampul. Kalau mau pake plastik sampul juga gak papa. Jaga Quran ini ya...Kalau bisa sampai Babang jadi Hafiz Quran.

Doain Teteh ya biar dimudahkan segala urusannya. Insya Allah nanti kalau SMA kita kan satu sekolah kayak di MI Az Zein biar kalau dijenguk sekalian terus biar ketemu kalau libur bulanan (kalau ada).

Ngafal yang rajin ya...Kalau susah ngafal atau kepentok gak bisa, mending istighfar (memohon ampun dengan membaca a'udzubillaahi minasy syaithanir rajiim) dulu yang banyak. Terus kalau bisa istirahat atau tidur 5-10 menit atau enggak, ngemil atau makan coklat. Karena makan coklat penghilang rasa stress : )

Jaga selalu hafalan Babang...

Teteh yakin Allah akan terus bersama Babang. Jangan lupa banyakin doa sama Allah, insya Allah pemintaan Babang dikabulkan.

Lakukan setiap segala sesuatu dengan hati ikhlas dan jangan lupa tersenyum, sebab dengan tersenyum beban akan terasa lebih ringan.

Banyakin juga shalawat pada Nabi SAW dan dzikir pada Allah agar hati selalu tenang dan terasa tentram.  Teteh tau Babang pasti bisa menjadi yang baik dari yang terbaik. Awali langkahmu dengan Basmalah dan teruslah melangkah.

Nanti pas disana (di pesantren) jangan nangis lho...Yang betah-betah ya disana. Jangan lupa makan 3 kali sehari dan olahraga. Oh ya, jangan lupa juga shalat Sunnah Rawatib dan Shaum (puasa) Senin dan Kamis. Banyak berbuat baik. Sehat-sehat ya Bang!

I'll miss you so much,

Wassalamu'alaikum wr wb.

****

Tulisan diatas adalah surat yang dibuat oleh Nur Muthmainnah Siddik, 14 Tahun yang memiliki nama panggilan Muthi dan di rumahnya dipanggil Teteh. Muthi tak tak lain adalah anak ke-2 saya. Alhamdulillah, sejak usia 13 tahun, Muthi sudah hafal Alquran 30 juz. Saat ini Muthi duduk di kelas 2 SMPIT As Syifa Subang Jawa Barat.

Surat Muthi ini diperuntukkan buat adiknya yang bernama Faruq Haniyya Siddik (11 tahun) yang di rumah biasanya dipanggil Babang (abang) yang pekan depan akan masuk pesantren di Kota Medan.

Meski ini sebenarnya Surat Sang Kakak buat adiknya, tapi surat ini juga sebagai nasihat buat saya pribadi bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Terus terang saya sangat beruntung memiliki salah satu anak yang hafal Alquran. Orang yang hafal Alquran tidak sekedar memiliki keleihan dari segi melantunkan ayat-ayat kitab Suci dan mengulanginya tanpa melihat mushaf. Sang penghafal ternyata memiliki amal perbuatan yang mencirikan pribadi yang baik.

Setidaknya Teteh Muthi telah memberi gambaran bahwa menjadi penghafal Alquran harus menjaga amalan baik dan menjauhi perilaku buruk. Dimulai dari hal kecil tapi sangat penting yaitu memuliakan mushaf Alquran salah satunya dengan merawat dan membuatnya menarik (disampul). Agar hafal Alquran butuh kerja keras, tahan cobaan, tidak putus asa dan ikhlas. 

Menjadi penghafal Alquran justru memotivasi diri meningkatkan amal ibadah utama seperti banyak berdoa, berdzikir, bersalawat, shalat Sunnah dan puasa Sunnah. Tak lupa pesan penghafal Alquran, agar menjaga diri dari dosa dengan banyak istighfar, sebab sulitnya menghafal akibat perbuatan dosa. Menjadi penghafal Alquran juga akan menjadi sosok yang hidup dengan pola hidup sehat dengan teratur makan, olahraga, istirahat dan berpuasa.

Subhanallah, saya mendapat nasehat dari penghafal Alquran yang saya sangat dekat dengannya, yaitu Teteh Muthi.

Terima kasih Teteh Muthi. Semoga kami sekeluarga bisa melaksanakan nasehat Teteh dan Babang bisa menjadi Hafiz seperti Teteh. Semoga Teteh senantiasa dijaga Allah.

Medan, 3 Juli 2018.

Achmad Siddik Thoha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun