Bila kita ke Jeddah sebelum masuk Bandara Jeddah, biasanya destinasi belanja yang ditawarkan oleh pihak travel adalah Pasar Balad. Ini adalah tempat favorit bagi jamaah dari Indonesia untuk berbelanja menghabiskan sisa-sisa uang Riyal atau mencari barang yang tertinggal belum sempat dibeli di Madinah atau di Makkah.
Strategi ini cukup unik dan memang terbukti semua toko di Pasar Balad ini ramai pengunjung. Mengenai harganya, saya pikir tidak murah-murah amat. Beberapa barang malah harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga di Kota Madinah. Tapi kalau kita pandai menawar, barang-barang incaran kita bisa kita bawa pulang dengan harga yang lumayan murah.
Mengakrabkan diri dengan calon pembeli merupakan teknik berdagang yang umum dipraktekkan di Arab Saudi, khususnya di Madinah. Salah satu teknik yang sering dipakai adalah bersalaman dengan orang yang dirasa tertarik. Saya beberapa kali disalami orang lokal Madinah sepulang dari Masjid Nabawi menuju hotel menginap.
Seorang anak muda penjual arloji menyalami saya usai memberikan ucapan salam. Saat tangan menempel langsung genggaman tangan penjual arloji ini menguat dan menyeret saya masuk ke tokonya. Mau tidak mau saya ikuti sebentar setelah akhirnya saya minta maaf tidak tertarik dengan arloji yang dijualnya.
Saya juga melihat anak muda penjual arloji, penjual parfum, penjual makanan dan pedagang barang lain menyalami orang yang lewat dan membawanya masuk ke tokonya. Cara sok akrab ini kadang berhasil 'menjerumuskan' orang untuk akhirnya tertarik berbelanja di toko pedagang yang menyalami ini.
"Mari lihat-lihat dulu," demikian salah satu kata yang sering saya dengar dari pedagang toko oleh-oleh di dekat Masjid Nabawi Kota Madinah.
Teknik sok akrab lainnya adalah memanggil dengan panggilan calon pembeli dengan panggilan yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, seperti berikut:
"Apa kabar Bro."