Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Catatan Umrah 3] Cara Unik Orang Arab Menarik Pembeli

16 Februari 2018   10:27 Diperbarui: 16 Februari 2018   14:43 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana transaksi jual beli di Kebun Kurma Madinah (dok. pribadi 29/1/2018)

Bila kita ke Jeddah sebelum masuk Bandara Jeddah, biasanya destinasi belanja yang ditawarkan oleh pihak travel adalah Pasar Balad. Ini adalah tempat favorit bagi jamaah dari Indonesia untuk berbelanja menghabiskan sisa-sisa uang Riyal atau mencari barang yang tertinggal belum sempat dibeli di Madinah atau di Makkah.

Pasar Balad dengan nama toko ditambah kata Murah (dok. pribadi 3/2/2018)
Pasar Balad dengan nama toko ditambah kata Murah (dok. pribadi 3/2/2018)
Memasuki Pasar Balad, kita akan melihat hampir seluruh toko menuliskan barang dagangannya dalam Bahasa Indonesia. Yang paling mencolok adalah sebagian besar toko menuliskan kata "MURAH" di belakang nama tokonya seperti Toko KHALED MURAH, SULTAN MURAH, ALI MURAH, dll. Tentu saja pedagang di dalam toko itu juga selalu meneriakkan kata-kata murah ketika orang Indonesia mulai mendekati barang dagangannya.

Strategi ini cukup unik dan memang terbukti semua toko di Pasar Balad ini ramai pengunjung. Mengenai harganya, saya pikir tidak murah-murah amat. Beberapa barang malah harganya lebih mahal dibandingkan dengan harga di Kota Madinah. Tapi kalau kita pandai menawar, barang-barang incaran kita bisa kita bawa pulang dengan harga yang lumayan murah.

Suasana lingkungan Pasar Balad Jeddah (dok. pribadi 3/2/2018)
Suasana lingkungan Pasar Balad Jeddah (dok. pribadi 3/2/2018)
3. Bersikap Sok Akrab

Mengakrabkan diri dengan calon pembeli merupakan teknik berdagang yang umum dipraktekkan di Arab Saudi, khususnya di Madinah. Salah satu teknik yang sering dipakai adalah bersalaman dengan orang yang dirasa tertarik. Saya beberapa kali disalami orang lokal Madinah sepulang dari Masjid Nabawi menuju hotel menginap.

Seorang anak muda penjual arloji menyalami saya usai memberikan ucapan salam. Saat tangan menempel langsung genggaman tangan penjual arloji ini menguat dan menyeret saya masuk ke tokonya. Mau tidak mau saya ikuti sebentar setelah akhirnya saya minta maaf tidak tertarik dengan arloji yang dijualnya.

Saya juga melihat anak muda penjual arloji, penjual parfum, penjual makanan dan pedagang barang lain menyalami orang yang lewat dan membawanya masuk ke tokonya. Cara sok akrab ini kadang berhasil 'menjerumuskan' orang untuk akhirnya tertarik berbelanja di toko pedagang yang menyalami ini.

Seorang pemuda dan pembeli sedang transaksi jual beli di sebuah Toko Oleh-oleh di Kota Madinah (dok. pribadi 28/1/2018)
Seorang pemuda dan pembeli sedang transaksi jual beli di sebuah Toko Oleh-oleh di Kota Madinah (dok. pribadi 28/1/2018)
Selain bersalaman, ada acara sok akrab lainnya yang agak nekad, yaitu merangkul lalu menggiring ke dalam toko pedagang. Cara ini tentu saja dilakukan ke sesama laki-laki. Dengan sapaan ramah, pedagang menyapa calon pembeli yang melintas di depan tokonya, lalu memegang pundak lalu mengajaknya masuk untuk melihat-lihat dagangannya.

"Mari lihat-lihat dulu," demikian salah satu kata yang sering saya dengar dari pedagang toko oleh-oleh di dekat Masjid Nabawi Kota Madinah.

Teknik sok akrab lainnya adalah memanggil dengan panggilan calon pembeli dengan panggilan yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, seperti berikut:

"Apa kabar Bro."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun