Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Begini Kiat agar Murid Baru Tidak Di-bully di Sekolah

25 Maret 2017   17:46 Diperbarui: 26 Maret 2017   04:00 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Faruq ternyata disukai di kelasnya. Dalam beberapa pengamatan saya saat antar jemput di sekolahnya, Faruq sering mendapat perhatian lebih dari teman-temannya. Kalau Faruq datang mau masuk kelas, temannya selalu menyapa dan tersenyum padanya. Ada anak kecil, adik kelas Faruq bahkan kenal sama dia dan menyapanya duluan. Kadang-kadang ada teman perempuannya yang mencandai Faruq yang membuatnya canggung dan tersipu malu saat saya perhatikan.

Suatu hari, saya sengaja datang lebih awal menjemput Faruq. Hari itu dia pulang agak sore karena latihan bola di SSB (Sekolah Sepak Bola) sekolahnya. Saya menikmati pemandangan anak saya berlatih dan bemain bola. Faruq di posisi pemain belakang (back) sayap. Dia selain bertahan juga membantu serangan dan mengalirkan bola ke pemain tengah dan penyerang. Faruq yang tubuhnya ramping memang punya kecepatan lari di atas rata-rata temannya dan memiliki teknik mematahkan serangan yang baik, menurut pandangan saya. Saat itu Faruq hampir saja mencetak gol saat menyambar bola muntah dari tepisan pemain belakang lawan. Sayang bola memantul mengenai tiang atas.

Kejadian bola yang memantul dari tendangan Faruq membuat teman-temannya yang di bangku cadangan heboh.

"Faruq hampir saja."

"Kena tiang Faruq, sayangnya."

Saya sedikit heran. Padahal beberapa gol yang dicetak teman-teman Faruq tidak dapat respon heboh dari teman-temannya. Ini tidak gol saja memancing komentar yang ramai.

Sampai akhirnya saya paham saat usai pertandingan dalam latihan sore itu. Beberapa teman Faruq mengembalikan beberapa baju dalam panjang  (baju manset)  ke Faruq.

"Terima kasih Ruq."

"Makasih lah ya."

Saya tersenyum.

"Abang, kayaknya itu baju Tim  Perancis mirip punya Abang di rumah." bisik saya pada Faruq. Saya memanggil Faruq dengan "Abang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun