Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Perjuangan Warga Cipinang Melayu Bertahan dari Banjir

26 Februari 2017   16:04 Diperbarui: 27 Februari 2017   04:00 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga yang mengungsi di Masjid Universitas Borobudur menyerbu bantuan dari relawan (dok. Rudiyanto, 22/2/2017)

“Pas tinggi-tingginya air, pagar ini tertutup. Sampai sekarang sudah empat kali kami bersih-bersih.”

Demikian ungkapan Makmuri, salah satu Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al Hidayah, RT 02 RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar Jakarta Timur, Sabtu (25/2/2017). Ungkapan ini selaras dengan cerita para relawan yang terjun mengevakuasi warga pada 20 Februari 2017.

Relawan membagikan makanan kepada korban banjir yang masih bertahan di rumahnya di Cipinang Melayu (Dok Relindo Jakarta 21/2/2017)
Relawan membagikan makanan kepada korban banjir yang masih bertahan di rumahnya di Cipinang Melayu (Dok Relindo Jakarta 21/2/2017)
Bila dilihat pagar Masjid Al Hidayah yang terletak di gang dan pemukiman superpadat ini, tingginya mencapai dua meter. Tim Relawan dari Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan dan pemuda lain yang ikut membantu berjibaku, saat banjir tinggi itu mengevakuasi warga dan mendistribusikan makanan untuk warga yang masih terjebak di rumahnya akibat banjir dengan arus yang cukup  deras menerjang pemukiman di Cipinang Melayu ini. Banyak warga bertahan di rumah yang berlantai dua atau di lantau dua Masjid saat banjir mencaai tinggi dua meter.
Bekas ketinggian banjir di bantaran Kali Sunter Cipinang Melayu (dok pribadi 25/2/2017)
Bekas ketinggian banjir di bantaran Kali Sunter Cipinang Melayu (dok pribadi 25/2/2017)
Sisa lumpur di halaman rmah di RT 02 RW 04 Cipinang Melayu (dok pribadi 25/2/2017)
Sisa lumpur di halaman rmah di RT 02 RW 04 Cipinang Melayu (dok pribadi 25/2/2017)
Tambang dan ban masih disiagakan di gang-gang untuk persiapan evakuasi bila banjir datang lagi (dok. pribadi 25/2/2017)
Tambang dan ban masih disiagakan di gang-gang untuk persiapan evakuasi bila banjir datang lagi (dok. pribadi 25/2/2017)
Dini hari tadi (26/2/2) dilaporkan di lokasi ini, genangan kembali terjadi akibat hujan dan luapan Kali Sunter yang letaknya kurang dari 100 m dari Masjid Al Hidayah. Bisa dibayangkan oleh kita bagaimana mereka kembali harus kembali sibuk membersihkan rumah dan kawasan pemukiman. Sungguh sebuah perjuangan yang tidak mudah bagi warga terdampak banjir khususnya yang tinggal di bantaran Kali Sunter Jakarta.

Antara bertahan di pengungsian dan tetap di rumah menjadi pilihan yang rumit. Mereka sudah sempat mengungsi selama 6 hari Masjid Universitas Borobudur. Menurut laporan BPBD DKI Jakarta, pengungsi dari Kelurahan Cipinang Melayu di Masjid Universitas Borobudur sempat mencapai 1.079 jiwa.

Warga yang mengungsi di Masjid Universitas Borobudur menyerbu bantuan dari relawan (dok. Rudiyanto, 22/2/2017)
Warga yang mengungsi di Masjid Universitas Borobudur menyerbu bantuan dari relawan (dok. Rudiyanto, 22/2/2017)
Beruntung berbagai pihak turun mengulurkan tangan untuk korban banjir. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, Dinas Sosial, Kepolisian yang membuka Posko di Universitas Borobudur mendapat dukungan dari berbagai lembaga kemanusiaan serta organisasi relawan seperti PKPU, Baznas, Pramuka, ACT dan posko lain. Salah satu Posko Relawan yang ramai dikunjungi adalah Posko Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan (Relindo). Posko ini sudah sepekan bertahan di Universitas Borobudur sampai siang ini.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengunjungi Posko Relindo (dok. Relindo DKI Jakarta, 22/2/2017)
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengunjungi Posko Relindo (dok. Relindo DKI Jakarta, 22/2/2017)
Relindo memilih bertahan tetap membuka posko karena melihat potensi banjir yang masih belum berakhir. Selain itu Posko ini masih banyak mendapat kepercayaan dari para donatur yang ingin menyalaurkan bantuan ke lokasi banjir secara langsung.

Karsidi, Koordinator Posko Relindo Jakarta mengungkapkan bahwa sejak tanggal 20 Februari 2017, Relindo sudah hadir membantu warga yang terdampak banjir di Cipinang Melayu dan Cipinang Muara. Selain itu, relawan dari Jakarta yang ikut bergabung di Posko Relindo Jakarta, relawan dari Relindo Kota Bogor ikut aktif membantu evakuasi dan penyaluran bantuan dan pelayanan kesehatan gratis.

“Dari Bogor kami bersama Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor ingin berkontribusi ikut mendukung para relawan untuk membantu warga yang terkena musibah di Jakarta. Kami memberikan bantuan makanan siap saji, pakaian layak pakai, mushaf Alqurandan pemgobatan gratis di lokasi pengungsian “ ungkap Rudiyanto, koordinator Relawan Relindo Kota Bogor.

Tak hanya RS UMMI yang menyalurkan bantuan, banyak pihak lain ikut bahu membahu menyalurkan bantuan dengan dibantu relawan kemanusiaan yang ada di lapangan. Terlihat beberapa kegiatan sudah dilakukan dalam membantu masyarakat dari berbagai pihak seperti RS Budi Kemuliaan, Ambulance Katila, FPI, Mujahidah GNPF MUI, DKM Masjid Sunda Kelapa Menteng, Lazis PJB, SD MUara Karang dan lembaga lain.

Posko Relindo melayani pengungsi di Posko Universitas Borobudur Jakarta (dok, Relindo DKI Jakarta 22/2/2017)
Posko Relindo melayani pengungsi di Posko Universitas Borobudur Jakarta (dok, Relindo DKI Jakarta 22/2/2017)
Kepedulian berbagai pihak ini ikut membantu warga berjuang menghadapi ujian banjir yang belum tahu sampai kapan berakhir. Meskipun warga Cipinang Melayu sudah terbiasa menghadapi banjir, tapi mereka mengakui ini adalah banjir terparah yang mereka alami.

Pagi ini banjir sudah surut. Warga seperti biasa sudah melakukan aktivitas membersihkan lingkungan dan rumahnya dari sisa  banjir. Semoga mereka diberi kesabaran melewati masa-masa sulit ini. Semoga pihak pemerintah dan lembaga lain bisa terus sigap, cakap dan tanggap mengatasi banjir sehingga risiko banjir bisa diminimalisir.

Salam Kemanusiaan

Achmad Siddik Thoha

Relawan Kemanusiaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun