Beberapa daerah tangkapan air  (kawasan terbuka hijau dan kawasan pertanian) banyak diincar menjadi areal terbangun yang memicu banjir bagi daerah sekitarnya. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius khususnya bagi unsur pemerintahan. Warga tidak bisa berbuat banyak ketika dahulunya daerah mereka tidak pernah banjir tapi karena adanya pembangunan yang membuat daerah yang tadinya tidak pernah banjir berubah menjadi areal yang sering dilanda banjir. Juga perlu upaya pemerintah dan pihak berwenang memperbaiki tanggul-tanggul penahan yang sudah mulai retak dan terancam jebol.
3. Â Â Â Mengelola sampah keluarga dan tidak membuang ke sungai
Dengan adanya bencana banjir dalam beberapa bulan terakhir ini, banyak warga Kota Bogor yang mulai sadar akan pentingnya mengelola sampah. Namun membebankan pengelolaan sampah hanya pada tanggung jawab warga tidaklah memadai. Berbagai unsur baik dari unsur pemerintah, swasta dan komunitas masyarakat perlu bersama-sama mewujudkan Kota Bogor bersih dar sampah dari khususnya sampah di aliran sungai. Deklarasi Bogor Bersih yang dicanangkan oleh Wali Kota Bogor pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 di Lapangan Sempur (21/2/2016) bisa jadi momentum bersama seluruh komponen warga dan pemerintah untuk mengubah sungai-sungai  dan aliran air bebas dari sampah. Bebas Sampah jangan hanya jadi slogan dan pencitraan program tapi harus diwujudkan sampai menjadi perilaku dan budaya bagi masyarakat.
4. Â Â Â Galakkan gotong-royong warga dan relawan
Hal yang tak kalah pentingnya dari bencana banjir yang kian kerap melanda Kota Bogor adalah munculnya kesadaran akan pentingnya bergotong-royong membersihkan lingkungan. Penulis memiliki pengalaman sangat berkesan mendampingi masyarakat di Kelurahan Cibuluh untuk mengurangi risiko banjir tepatnya di RT 03 RW 03. Usai dilanda banjir sampai setinggi 2 m pada 15 November 2015, Tim relawan Indonesia untuk Kemanusiaan Kota Bogor menawarkan kepada warga untuk bersama-sama kerja bakti membersihkan sungai dari material penyumbat yang diduga sebagai biang penyebab banjir. Di Sungai Cibuluh dengan permukiman warga RT 03 RW 03 terdapat banyak sampah dan tunggul bambu yang menutup 2/3 lebar sungai. Alhamdulillah dengan melakukan gotong-rotong bersama warga, biang mampet Sungai Cibuluh di RT 03 RW 03 bisa disingkirkan berikut sampah-sampah yang sudah bertahun-tahun mengendap di dasar sungai. Sampai saat ini, meskipun hujan demikian lebat, warga di RT 03 RW 03 Cibuluh tidak lagi merasakan banjir. The Amazing of Gotong Royong (lihat kisah lengkapnya di sini).
Semoga banjir di Kota Bogor tidak sampai menimbulkan kerugian yang besar. Musim hujan masih akan berlangsung dalam intensitas tinggi dalam beberapa hari kedepan. Saatnya semua siap siaga menghadapi risiko terburuk dari musim hujan yang berlangsung. Bila semua bersatu dan berkontribusi menanggulangi banjir maka risiko akan semakin berkurang.
Mari mengambil belajar dari peringatan yang Allah turunkan pada kita.
Â
Salam kemanusiaan!
Â
Achmad Siddik Kota