Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir Kota Bogor Warga Butuh Bantuan Perbaikan Tanggul dan Rumah

26 November 2015   17:16 Diperbarui: 26 November 2015   17:22 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Banjir di Kelurahan Tanah Baru Bogor Utara Kota Bogor 24/11/2015 (dok Komunitas BagiKali)"][/caption]

Sore itu (24/11/2015), saya baru sampai rumah setelah seharian menjalani tes melelahkan di Jakarta. Baru tiba di rumah saya di Ciampea, hujan mulai turun. Tak lama dari hujan turun, listrik padam. Sempurna. Inilah keseharian kami di Bogor ketika musim hujan. Listrik padam dalam keadaan dingin.

Saya melihat ada miscall di handphone. Misscall dari seorang yang saya kenal berasal dari lokasi banjir. Saya deg-degan. Saya coba mengontak balik namun gagal karena sinyal HP begitu lemah akibat listrik mati. Sementara semua komunikasi melalui paket data juga tidak ada yang masuk.

Saat listrik hidup, saya segera melihat kembali HP saya. Betul, banyak pesan masuk, salah satunya dari warga di lokasi Banjir.

“Banjiiiiir Pak….”

Demikian pesan dari Pak Ujang, warga tokoh masyarakat Cibuluh Bogor Utara melalui Whatsapp (WA). Saya langsung menelpon beliau.  Benar beliau terlihat panik dan minta bantuan. Ini banjir kedua yang mereka alami setelah banjir yang lebih besar menerjang Cibuluh pada 15/11/2015.  Saya langsung mengiyakan begitu saja tanpa berpikir panjang.

[caption caption="Banjir di Kelurahan Cibuluh Bogor Utara Kota Bogor 24/11/2015 (dok. Pak Ujang)"]

[/caption]

Waktu menunjukkan pukul 17.30. Saya bersiap-siap sambil mengontak teman-teman relawan untuk bersiap patroli ke lokasi banjir. Sementara di grup relawan, saya banyak menerima kiriman foto dan laporan kejadian banjir di beberapa lokasi seperti di Cibuluh Tanah Baru dan Cimahpar di Bogor Utara, Kelurahan Gudang di Bogor Tengah dan Cikaret Bogor Selatan. Saya juga mendapat laporan bahwa di Tegal Gundil Bogor Utara air dari Sungai Ciparigi juga naik ke pemukiman.

Setelah berjuang menembus banyak genangan dan kemacetan parah, saya tiba di Masjid Al Istiqamah Cibuluh. Warga baru usai shalat isya. Alhamdulillah banjir sudah surut. Saya melihat warga dengan wajah yang kelelahan. Beberapa orang saya lihat sedang mengangkut kasur yang basah akibat genangan air. Pak Ujang juga baru beres-beres mengangkut barang-barangnya ke atas. Rumah beliau memang lebih tinggi dari rumah warga lain sehingga air setinggi pinggang orang dewasa belum sampai masuk ke rumah beliau.

Saat saya menginjak lantai masjid masih terasa basah. Saya dapat konfirmasi dari Imam masjid bahwa air juga masuk ke dalam masjid setinggi 40 cm. Air masuk dari saluran air yang terhubung ke aliran Sungai Cibuluh yang tepat berada di pinggir Masjid Al Istiqamah RT03/03 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Beruntung karpet dan alat-alat elektronik sudah dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi sehingga selamat dari kerusakan.

Setelah saya mencatat beberapa keluhan warga, saya pamit ke Pak Ujang dan warga Cibuluh untuk melihat lokasi banjir di tempat lain. Saya berkunjung ke Tanah Baru  menjumpai warga dan relawan yang gotong royong membersihkan rumah mereka yg penuh dengan air keruh dan lumpur. Di Tanah Baru air masuk sampai setinggi dada orang dewasa ke rumah warga. Saya juga berkunjung ke Tegal Gundil dimana air dari sungai Ciparigi masuk setinggi pinggang orang dewasa dan merusak 3 rumah di pinggiran rumah. Saya juga menengok rumah teman saya di daerah Kayu Manis Tanah Sareal yang rumahnya digenangi air setinggi 20 cm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun