Suasana Pelkes di ruang publik membuat daya tarik tersendiri bagi warga. Disamping itu, dokter Ferry mampu melayani pasien dengan sabar, riang serta terkadang diselingi humor dan doa. Ini membuat warga yang mendapatkan Pelkes pulang dengan wajah ceria meskipun fisiknya ada yang sakit.
Matahari makin meninggi. Udara di Muara Bulian Batanghari mulai menyengat dan membuat gerah. Gerahnya udara tak membuat warga gerah melihat acara Pelkes di Pasar Keramat Tinggi. Malah warga semakin ramai, meski waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang lewat.
“Woi berobat, kau?”
“Belum, kau udah?”
“Ini, nunggu dipanggil. Kau daftar dulu lah.”
Alhamdulillah, rasa letih dan lelah ini hilang seketika. Kehadiran kami terbang dari Pulau Jawa menyapa warga Jambi disambut dengan antusias dan gembira oleh warga. Saya melihat wajah-wajah optimis warga Jambi menyambut musim hujan yang membuat kabut menipis. Sumbangan kecil dari warga Bogor dan sekitarnya yang belum seberapa ini semoga bermanfaat dan meningkatkan semangat hidup warga yang terdampak kabut asap.
[caption caption="Gentala Arasy, aArsitektur monumental di Kota Jambi yang meninggalkan kesan (dok. pribadi 14/11/2015)"]
Jambi menyimpan banyak kenangan bagi kami meski kami hanya singgah dua hari. Kota Jambi yang tak berisik dan padat, Sungai Batanghari yang mengalir jauh membelah bumi Andalas dan Gentala Arasy yang mempesona membuat kami rindu ingin kembali datang ke Jambi.
Salam Kemanusiaan!
Achmad Siddik Thoha
Follow @achmadsiddik