[caption caption="Joko bersama tim relawan memadamkan api kebakaran lahan di Palankaraya Kalteng (dok. Joko Oktober 2015)"]
Joko tidak hanya ikut merasakan langsung penderitaan warga yang tercekik kabut asap tapi juga memberikan kontribusi. Selain ikut memadamkan kebakaran di lahan yang terbakar, Joko bersama relawan kemanusiaan lain juga memberi bantuan masker N95 dan masker biasa pada warga. Bagi warga yang rumahnya terbakar, beliau dan relawan lain juga membantu menyediakan baju layak pakai. Pasca kebakaran beliau juga terus bekerja melayani masyarakat dalam program pelayanan kesehatan gratis. Ratusan orang menikmati layanan kesehatan gratis yang digalang oleh Pak Joko hingga menembu pedalaman Kota Palangkaraya.
Joko adalah pahlawan ‘Melawan Asap’ berikutnya yang saya miliki. Beliau berjuang menyelamatkan kerusakan hutan, lahan, harta dan nyawa orang lain tanpa memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Tugas kemanusiaan sebagai relawan membuat energinya berlipat melebihi kapasitas normal orang biasa.
Joko memberi saya inspirasi bagi saya bahwa pahlawan takkan pernah menyerah walaupun dalam kondisi terbatas dan kekurangan.
 Dokter Feri Haki, dokter dari Bogor
Dokter Feri, demikian saya biasa memanggil beliau. Beliau adalah dokter yang mengelola klinik di Bogor dan Jakarta. Saat bencana kabut asap meluas, saya menawarkan beliau untuk ikut membantu warga di beberapa wilayah terdampak khususnya untuk mendapatkan layanan medis. Tidak butuh waktu lama, dokter Feri langsung menyanggupi.
Dokter feri langsung terjun ke wilayah terdampak kabut asap bersama tim relawan. Beliau terjun sebagai relawan medis bersama tim Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan (Relindo) ke Kuantan Singingi Riau (31 Okt – 1 Nop 2015) dan Ogan Ilir Sumatera Selatan (7-8 Nop 2015). Beliau tinggalkan sejenak kliniknya. Beliau juga membawa semua perlengkapan dan persediaan obat yang dimilikinya untuk menunjang kegiatan Pelayanan Kesehatan (Pelkes) di dua provinsi itu.
[caption caption="Dokter Feri Haki memeriksa pasien dari warga Kuantan Singingi Riau yang terdampak kabut asap (dok. Relindo Kota Bogor, 31 Oktober 2015"]
Di lapangan, Dokter Feri punya dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Beliau mampu menjadi magnet bagi warga yang sudah lama tidak tersentuh layanan kesehatan selama bencana kabut asap melanda dua wilayah itu. Dokter Feri mampu melayanai hampir 200 pasien dalam sehari di beberapa tempat berbeda.
Dari pagi hingga malam Dokter Feri dan tim Relindo bekerja seolah tak mengenal lelah. Beliau juga dengan ringan langkah memenuhi keinginan warga yang ingin dkijunjugi rumahnya karena ada yang sakit dalam keadaan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Dokter Feri dengan sigap mendatangi rumah tersebut dan mengobati pasien tesebut sesuai kemampuannya.
Dokter Feri adalah pahlawan ‘Melawan Asap’ berikutnya yang saya miliki. Beliau memiliki dedikasi yang tinggi dalam melayani masyarakat sampai ke pedalaman. Beliau bekerja tak kenal lelah dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk membantu misi kemanusiaan ini.