1. Tenyata RB ikut mendapat efek"populer" dari peristiwa ini. Ini disebutkan Kang Ricki karena melalui protes warga di Kompasiana, RB menjadi 'terkenal'. Orang yang tadinya belum tahu RB kini jadi tahu dan menyimak.
2. Saya bisa bertemu langsung dengan pimpinan RB yang sebenarnya selama ini saya sebagai pemanfaat Jasa Jurnalistik mereka. Kali ini saya menjadi "tamu istimewa" dimana saya punya kesempatan menulis di RB lebih terbuka di waktu mendatang.
3. Saya juga bisa memperkenalkan aksi kemanusiaan yang saya dan kawan2 komunitas di Bogor sedang kelola. Sebagai penyambung isu-isu kemanusiaan, saya berharap RD bisa mengangkat isu-isu kemanusiaan dan lingkungan hidup menjadi isu yang semakin menguat dalam pemberitaan di RD.
4. Saya merasa bangga menjadi jurnalis warga  tanpa kartu pers khususnya di Kompasiana, yang posisinya bisa menjadi penyeimbang dan kritis terhadap berita atau tulisan media cetak yang dikelola wartawan berkartu Pers. Meski "sama-sama pewarta" urusan jiplak menjiplak harus diprotes keras dan tidak bisa dibiarkann.
Akhirnya, setiap kejadian selalu ada hikmah yang baik. Kata teman saya, "Bersyukur tidak harus dengan sesuatu yang bisa diukur" Saya bersyukur bisa memperoleh hikmah yang semoga jadi kebaikan bersama.
Saya yakin, tulisan ini tidak akan memuaskan keinginan banyak teman-teman saya yang kemarin memberi masukan baik di kolom komentar maupun via komunikasi pribadi. Sebagai warga Bogor, saya ingin RB menjadi mitra penting khususnya dalam misi kemanusiaan yang sedang saya galang bersama jaringan komunitas di Bogor. Namun RB juga harus semakin memperkuat obyektifitas, kejujuran dan sumber yang akurat dalam pemberitannya bila ingin semakin berkibar kiprahnya dan mendapat simpati dari warga Bogor.
Saya juga mengucapkan selamat ulangtahun Radar Bogor ke-17. Semoga peristiwa ini jadi kado 'indah' agar RB bisa semakin baik dan menjadi penyambung kebenaran dan aspirasi warga.
Inilah pertanggungjawaban saya agar tidak ada prasangka dan dugaan yang tidak ada dasarnya. Berani menulis, berani berbuat dan berani bertanggungjawab.
Salam Kompasiana
Salam Kemanusiaan
Achmad Siddik Thoha