"Kegiatan (berbagi makanan buka puasa, sarapan dan makanan hangat) sangat menyenangkan dan membuat saya selalu rindu untuk selalu mengikutinya.
Di Kota Bogor, saya pun menemukan sosok anak-anak muda usia dibawah 23 tahun yang juga aktif menjadi relawan. Saya menemukan beberapa anak muda yang aktif menggalang dana dan menyalurkan bantuan untuk kegiatan kemanusiaan khsusunya di Kota Bogor. Anak-nak muda ini tergabung menjadi relawan aktif di Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan (Relindo). Mereka aktif menjadi relawan saat ada bencana dan kegiatan kemanusiaan. Mereka setiap jumat berbagi masker, sarung tangan dan sarapan untuk pekerja jalanan. Mereka sering terjun di medan bencana bergabung dengan relawan penanggulangan bencana di bencana banjir Jakarta, Longsor Sukabumi, Kebakaran di Bogor dan di tempat lain.
Tyo, salah satu anak muda yang sudah lama bergabung dengan Relindo mengungkapkan apa yang diperolehnya menjadi seorang relawan seperti dibawah ini :
"Alhamdulillah bisa bergabung dengan kegiatan kerelawanan sehingga dapat memotivasi diri untuk berbagi dan membantu orang lain. Saya ingin mengamamalkan petuah orang tua yang mengatakan bahwa ringankan beban orang lain, maka Allah akan meudahkan jalan bagi kita"
[caption id="attachment_384500" align="alignnone" width="648" caption="Aksi Relawan Relindo di Kota Bogor (dok. Relindo 2015)"]
Disamping Tyo, relawan Relindo lain bernama Mufqi juga menuliskan kesannya selama menjadi ikut dalam kegiatan kerelawanan dengan kalimat berikut :
"Kesan yang paling sesuatu banget adalah ketika saya melihat wajah bahagia petugas kebersihan yang saya bagikan sarapan lalu mereka berkata "Alhamdulillah". Rasanya seperti hati yang kering disiram air yang sejuk yang tidak bisa didapatkan keculai dengan berbagi pada sesama. (Aktivis Relawan Indoensia).
Dalam dunia kerelawanan, rasa, kesan dan sesuatu yang didapat oleh seorang relawan tidak jauh dari apa yang diungkapkan relawan-relawan muda di atas. Seorang relawan adalah yang melakukan aktivitas untuk menyebarkan kebaikan dan membantu meningkatkan semangat hidup orang lain. Mereka bekerja tanpa berharap imbalan. Mereka bergerak mengikuti panggilan nurani. Namun dengan apa yang mereka dedikasikan untuk orang lain, makna sangat berharga dalam hidup mereka datang dengan sendirinya tanpa mereka kejar.
Relawan muda ini berbakti buat masyarakat untuk membangkitkan semangat, motivasi dan kebahagiaan orang lain. Dari usaha mereka, bangkitlah semangat anak-anak untuk bisa menggapai caita-citanya lebih optimis. Dari tangan relawan muda ini, bangkitlah semangat bekerja para pekerja jalanan dan orang-orang yang beribadah untuk mendekatkan diri pada Tuhannya. Dari para relawan muda ini bangkitlah semangat hidup korban bencana yang terguncang musibah. Mereka adalah batu bata penting bagi bangkitnya harapan masyarakat.
Mereka para relawan muda tidak mencari kesenangan dan ketenaran. Mereka tak mencari uang dan nama tenar. Mereka tak peduli ada liputan atau cibiran. Mereka terus bekerja membangkitkan semangat orang lain dan semangat mereka sendiri. Dari situlah mereka menemukan jalan kebahagiaan. Mereka menemukan makna hidup yang mereka peroleh dengan sendirinya, Kebahagiaan mereka gapai tanpa mereka kejar. Mungkin mereka mengejar makna hidup meminjam istilah dari seorang pakar manajemen bernama ProfRhenald Kasali, disebut "Meaning"
Prof Renald Kasali dalam tulisannya berjudul Mereka Cari Jalan, Bukan Cari Uang yang dimuat di Harian Kompas, Senin, 18 Mei 2015 , tentang berharganya sebuah "Meaning" menjelaskan dalam beberapa paragraf berikut: