Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menyemai Senyum di Awal Tahun Bersama Anak Yatim dan Dhuafa

3 Januari 2014   08:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_303457" align="aligncenter" width="576" caption="Peseta outbound Komunitas Pohon Inspirasi bersama anak-anak yatim dan dluafa (dok. pribadi)"][/caption] Pagi yang dingin. Waktu menunjukkan pukul 04.00. Saya teringat hari ini sudah memasuki tahun 2014. Semalam saya tidak sempat menikmati penghujung tahun menghitung detik pergantian tahun karena kelelahan. Saya tidak merasa sedih. Saya justru sangat bersemangat di awal tahun ini. Semangat yang menghangatkan badan melawan dinginnya tetesan air yang seolah tumpah dari langit di pagi 1 Januari 2014 ini.

Alhamdulillah, hujan berangsur reda. Saya membangunkan anak-anak saya yang usai shalat subuh tertidur lagi.

"Ayo anak-anak, kita bergembira hari ini. Kan mau Outbound dengan anak yatim."

Istri dan anak-anak saya bergegas. Barang-barang bingkisan untuk anak yatim dan dhuafa sudah dikemas dan siap dibawa. Tepat pukul 06.30 saya bergerak meninggalkan rumah dengan mobil bersama anak-anak.

Mendung masih menggelayut seolah menyisakan keletihan para manusia yang tadi malam begadang. Jalan dari Ciampea ke Kampus IPB Dramaga begitu sepinya. Persis suasana Bogor pada dini hari yang sepi nian dari kendaraan. Di belakang ada dua mobil mengikuti saya yaitu  rombongan anak yatim sebanyak 16 orang dan donatur yang ikut serta ke acara outbound.

Saya mengantar istri dan anak-anak ke halaman Masjid Al Hurriyah IPB. Disana sudah berkumpul para fasilitator Limus Kid Farming (LKF) Komunitas Pohon Inspirasi. Saya juga melihat peralatan outsbond sudah terinstall atau terpasang lengkap. Flying fox dan two line bridge pasti menjadi kejutan buat anak-anak yang katanya belum pernah menikmati permainan ini.

Saya melanjutkan perjalanan menjemput anak-anak binaan Komunitas Pohon Inspirasi di Situgede. Mereka sudah menunggu saya sejak pk. 06.30. Gerimis menemani perjalanan saya ke Situgede. Langit boleh mendung tapi hati saya dan anak-anak pastilah cerah.

Pukul 8.00 acara outbound sudah dimulai. Andre Heru instruktur utama Outbound dari Oase Team yang biasa dipanggil Pak Heru memulai kegiatan Ice Breaking dengan menyuruh anak-anak membuat lingkaran besar. Dari lingkaran besar, meluncurlah permainan kreatif dan menyenangkan. Permainan konsentrasi memegang anggota badan yang berlawanan dengan perintah membuat peserta dan fasilitator tertawa riang. Permainan tupai dan pohon, besar kecil, arah angin membuat suasana kaku dan malu-malu dari peserta dan fasilitator menjadi cair.

[caption id="attachment_303458" align="aligncenter" width="448" caption="Game anggota tubuh (dok. pribadi)"]

1388713127224070711
1388713127224070711
[/caption] [caption id="attachment_303459" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu game dalam ice breaking game (dok. pribadi)"]
13887131612046580856
13887131612046580856
[/caption]

Setelah Ice breaking, mulailah team building game. Permainan kelompok  ini menguji kekompakan, imajinasi dan kreativitas. Permainan menyusun koran yang robek membuat otak berpikir dan suasana riuh. Koran yang disobek-sobek harus disusun kembali oleh kelompok yang berlainan. Permainan akhir adalah membuat menara dari sedotan. Hasilnya, menakjubkan! Anak-anak berhasil membuat menara dari sedotan putih dalam waktu 10 menit dalam bentuk yang menarik. Saya tak melewatkan momen ini untuk menagabadikan karya mereka.

[caption id="attachment_303460" align="aligncenter" width="448" caption="Menara Sedotan, karya peserta outbound dalam game kelompok (dok. pribadi)"]

1388713199335487135
1388713199335487135
[/caption]

Sampailah kami pada acara puncak outbound yaitu high impact game. Permainan ini sangat ditunggu-tunggu bagi yang mengikuti outbound game. Instalasi tali flying fox dan twi line bridge sudah terbentang untuk menguji keberanian dan rasa percaya diri peserta. Peserta lalu membelah diri menjadi dua kelompok di dua permainan ini.

"Takut....gak mauuuu."

Geral, 10 tahun, peserta laki-laki pertama yang sudah berada di atas pohon duwet berteriak ketakutan sambil menangis. Instruktur outbound yang berada di pohon tak sanggup membujuknya. Akhirnya Geral pun turun. Ia menjadi peserta pertama sekaligus peserta yang tidak berhasil meluncur turun dari pohon.

[caption id="attachment_303462" align="aligncenter" width="336" caption="Gral, salah satu peserta yang naik pohon pada flying fox game (dok. pribadi)"]

1388713267881194041
1388713267881194041
[/caption]

Peserta lain tidak terpengaruh dengan peristiwa takutnya Geral. Peserta lain dengan sukses meluncur deras secara gradient di tali Falying Fox sepanjang 30 m yang melintas di halaman samping Masjid Al Hurriyah IPB. Akhirnya, Geral pun penasaran dan akhirnya ia berhasil juga meluncur tanpa rasa takut lagi setelah melihat kawan-kawannya menikmati sensasi meluncur bak rubah.

[caption id="attachment_303463" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta outbound berhasil meluncur dari atas pohon (dok. pribadi)"]

1388713340600852818
1388713340600852818
[/caption]

Lain halnya dengan Flying Fox, hampir semua sukses meniti tali tapi tidak dengan turun dari tali. Najwa, salah satu peserta hampir 10 menit tidak mau turun dari tali di ujung titian. Dengan muka ketakutan Najwa hampir tidak bisa menangkap instruksi dari instruktur yang memegal tali belay (pengaman). Padahal hanya dengan jongkok dan lompat dari tali, ia akan dengan mudah meluncur turun dengan santai dan aman.

Usai lelah dengan outbound tibalah kami di penghujung acara. Wajah-wajah lelah anak-anak tidak menghilangkan senyum ceria mereka usai outbound. Kami membagikan hadiah bagi tim terbaik, terkreatif, terkompak, paling bersemangat dan paling seru. Kami juga membagikan hadiah khusus anak berprestasi berdasarkan nilai rapor yang mereka kumpulkan. Bingkisan berupa alat tulis tergenggam ditangan masing-masing peserta. Juga ada titipan amplop berisi uang dari donatur yang langsung membagikan pada saat acara.

[caption id="attachment_303464" align="aligncenter" width="448" caption="Pembagian hadiah pada salah satu kelompok terbaik (dok. pribadi)"]

13887134011704961803
13887134011704961803
[/caption] [caption id="attachment_303465" align="aligncenter" width="448" caption="Pembagian hadiah pada salah satu kelompok berprestasi (dok. pribadi)"]
1388713452652473672
1388713452652473672
[/caption]

Alhamdulillah, sungguh pengalaman berkesan mengisi awal tahun 2014 dengan menyamai senyuman bersama anak-anak yatim dan dhuafa. Saya lega karena akhirnya mereka bisa menikmati masa liburan dengan suasana gembira sama halnya dengan keluarga lainnya yang mampu berlibur ke tempat yang mereka inginkan.

Dan foto bersama di tangga Masjid Al Hurriyah menutup kesan hari ini, dengan senyum penuh optimisme dan harapan lebih baik. Semoga di tahun 2014 kami bisa berbagi dan menginspirasi lebih luas dan lebih baik lagi. Amin.

Salam lestari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun