Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature

Liburan Bersama Kompasianer: dari Kreasi Sampah, Koleksi Buah Terbang, hingga Menanam di Hutan Kecil

17 Desember 2012   07:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:30 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_222210" align="aligncenter" width="448" caption="Usai menanam pohon di hutan kecil di Situgede Kota Bogor (dok. Teddy Rustandi)"][/caption]

“Wah, enak ya tempatnya. Cocok untuk mencari inspirasi.”

“Saya baru tahu kalau ada tempat sebagus ini diBogor.”

MasyaAllah, ......rasa nya betah berlama-lama di sekitar hutan.

Demikian kesan beberapa Kompasianer yang berkunjung di acara Liburan Edukatif dan Inspiratif di sebuah kawasan hutan di Bogor. Para Kompasianer dan para aktifis lingkungan serta anak-anak yatim dan dluafa berkumpul bersama dalam acara “Pohonku Harapanku Inspirasiku”.

[caption id="attachment_222211" align="aligncenter" width="448" caption="Pohonku Harapanku Inspirasiku, slogan kegiatan Liburan Edukatif dan Inspiratif Komunitas Pohon Inspirasi-LATIN (dok. pribadi)"]

1355728111491355752
1355728111491355752
[/caption]

Tak berlebihan memang bila para Kompasianer merasa nyaman dengan suasana hutan di Kelurahan Situgede ini. Apalagidipinggiran hutan terdapat Danau Siugede yang merupakan tempat wisata favorit warga Kota Bogor.

Suasana sejuk, segar, teduh dan indah ini membuat beberapa Kompasianer yang datang dari luar kota Bogor terobati lelah dan jenuhnya. Seperti Kompasianer dari Depok, Reni Marthauli dan Teddy Rustandi, yang sempat “nyasar” jauh dari lokasi acara, menjadi lega setelah mengetahui tempat acaranya sangat alami dan nyaman. Begitu juga Kompasianer Samrotul Sami yang sejak pagi sudah meluncur dari Jakarta, sangat menikmati suasana rindangnya pepohonan di Situgede yang memiliki luas 60 Ha ini. Adapun, Kompasianer Aryani_yani agak terkejut karena meskipun tinggal di Bogor, baru tahu ada tempat yang sangat alami dan asri ini.

[caption id="attachment_222212" align="aligncenter" width="448" caption="Menanam bibit pohon di areal "]

1355728231861161796
1355728231861161796
[/caption] [caption id="attachment_222213" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa Kompasianer berpose di depan "]
13557283491203928839
13557283491203928839
[/caption]

Tak hanya  menikmati indahnya dan  segarnya suasana hutan di kawasan Hutan Situgede ini. Kami, bersama aktifis lingkungan lain juga melakukan kegiatan diskusi buku KETIKA POHON BERSUJUD, berbagi pengalaman mengelola kegiatan lingkungan dan  menanam  bibit pohon di “Hutan Kecil” yang dikelola Komunitas Pohon Inspirasi dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).

Di ruangan Pendopo LATIN, juga berkumpul anak-anak dari berbagai tempat di Bogor. Lebih dari 50 anak-anak yang mayoritas dari anak-anak yatim dan dluafa, sedang asyik, berkreasi dengan barang bekas dan sampah. Mereka secara berkelompok membuat kerajinan tangan dengan bahan-bahan yang sehari-hari sering dianggap sampah. Di tangan anak-anak kreatif ini, sampah-sampah itu akan dibentuk menjadi barang berharga.

[caption id="attachment_222214" align="aligncenter" width="448" caption="Berkreasi dengan barang bekas dan sampah (dok. pribadi)"]

1355728505394910596
1355728505394910596
[/caption] [caption id="attachment_222216" align="aligncenter" width="448" caption="Inilah hasil kreasi anak-anak; Barang bekas dan sampah begitu berharga (dok. pribadi)"]
1355728554148439869
1355728554148439869
[/caption]

Usai berkreasi dengan barang bekas dan sampah, anak-anak berkumpul di lapangan rumput di seberang pendopo LATIN. Ada apa gerangan? Ternyata mereka sedang bersiap-siap melakukan petualangan mencari harta karun di hutan. Haaah, harta kaaruuun? Emang ada ya harta karun di hutan?

Jangan bayangkan harta karun itu berupa benda-beda terbuat dari emas atau perak. Harta karun itu berupa benih-benih yanga da di lantai hutan. Benih-benih berbagai jenis pohon itu selama ini kurang dianggap berharga. Padahal dari benih tumbuhlah pohon yang besar, rindang dan menebar manfaat tak terhingga. Dari benih yang tersembunyi adanya di masa mendatang akan menjelma menjadi istana kehidupan bagi berbagai makhluk hidup.

[caption id="attachment_222218" align="aligncenter" width="448" caption="Mencari "]

1355728651660572302
1355728651660572302
[/caption] [caption id="attachment_222220" align="aligncenter" width="448" caption="Aku dapat banyak "]
13557286881048942367
13557286881048942367
[/caption]

Sambil mencari harta karun para falsilitator kegiatan yang berasal dari mahasiswa ini mengajak anak-anak bermain. Banyak permainan yang disuguhkan agar suasana menelusuri hutan menjadi sangat menarik. Anak-anak pun sangat menikamti bermain-main di Hutan yang dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi Kementerian Kehutanan.

[caption id="attachment_222221" align="aligncenter" width="448" caption="Asyik bermain di dalam hutan (dok. pribadi)"]

1355728739928386298
1355728739928386298
[/caption]

“Aku dapat banyak…!”

[caption id="attachment_222223" align="aligncenter" width="336" caption="Hore dapat banyak "]

13557287952012038901
13557287952012038901
[/caption]

Begitu salah satu suara peserta “pencari harta karun”. Anak-anak itu sangat bangga mendapatkan “harta karun” yang nantinya akan ditanam dan dirawat di persemaian LIMUS KID FARMING (LKF). LKF sendiri adalah program pendidikan lingkungan berkelanjutan yang digagas dan dikelola oleh Komunitas Pohon Inspirasi dan LATIN. Anak-anak juga memain-mainkan buah meranti yang memiliki sayap. Ketika dilempar ke atas, buah meranti ini terbang seperti helikopter. Wah, sungguh menakjubkan ciptaan Allah bernama pohon ini.

[caption id="attachment_222225" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana liburan di Hutan Situgede (Dok. Samrotul Sami)"]

13557288481687001146
13557288481687001146
[/caption] [caption id="attachment_222226" align="aligncenter" width="448" caption="Danau Situgede yang tak terspisahkan dengan hutan lebat Situgede (dok. pribadi)"]
1355728886441766432
1355728886441766432
[/caption]

“Mas, adain lagi dong acara seperti ini.”

Jika di kemudian hari ada acara di hutan-hutan. Tolong di kabari yaa pak !”

Itulah aspirasi Kompasianer yang menyemangati kami untuk terus melestariakn pohon, hutan dan alam sekitar.

Lestari pohonku, mengalir inspirasiku, cerah masa depanku!

Salam Lestari!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun