Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pohon Mangga dan Generasi Berpengaruh

12 November 2012   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mereka orang-orang tangguh dengan kualitas “bibit” keimanan yang kuat bisa bertahan dari cercaan. Mereka yang dianggap “suci” itu tetap bekerja memperkokoh akar perjuangannya dan menumbuhkan kekuatan dan harapan. Cercaan, fitnahan dan tuduhan justru meneguhkan dan memperkuat “akar” mereka. Cibiran dan sangkaan negatif justru mereka terdorong menumbuhan “daun-daun”muda yang segar dan menyejukkan pandangan. Pesimisme banyak orang akan tumbuhnya manfaat dari kehadirannya di “lahan” pengabdian membuatya justru mampu menumbuhkan karya-karya yang menarik untuk dicontoh.

Dulu mereka tak punya pengaruh dan kini bahkan berpengaruh. Dulu mereka hanya segelintir, namun kini menebar benih berjuta butir. Masa lampau mereka berada dipinggir kekuasaan kini mereka sebagian berkuasa dengan prestasi terukir.
Mereka, orang-orang tangguh dan kini mempengaruhi daripada dipengaruhi. Mereka kini menembuskan akar-akar pemikirannya di “lahan” dengan lingkungan yang keras sekalipun. Mereka yang dulu mencari lingkungan aman namun kini sering mengamankan lingkungannya dari keburukan.

Mereka-mereka, manusia atau kelompok-kelopmpok yang tangguh ada di lingkungan kita. Berharap, mereka terus meluaskan kebaikan di “lahan-lahan” lain di negeri ini. Negeri yang sudah meluas kebohongan dan kezhaliman butuh “bibit-bibit” generasi unggul yang tak terpengaruh namun mempengaruhi. Generasi yang membalas cibiran dan sindiran dengan kerja dan pengorbanan. Anak-anak muda selalu menumbuhkan “tunas-tunas” harapan agi negeri ini. Negeri ini sebenarnya masih memiliki “bibit-bibit unggul” yang akan menghiasi bumi ini dengan “buah” karya yang menawan dan merubah kegersangan menjadi hijau berseri.

Terima kasih Tuhan, yang telah menumbuhkan harapan dan semangat melalui perumpamaan penciptaan-Mu yang kaya dengan inspirasi.

Salam lestari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun