[caption id="attachment_214021" align="aligncenter" width="480" caption="Baliho para Bakal Calon Rektor IPB 2012-2017 (dok. pribadi)"][/caption]Anda mengaku civitas akademika IPB? Peduli akan nasib IPB? Buktikan di 31 Oktober 2012 Buktikan Partispasi Civitas Akademika untuk Rektor IPB 2012-2017 #31oktPilrekIPB di Unit/Departemen Masing-masing.
Demikian bunyi salah satu spanduk yang ramai terpampang di kawasan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor. Seperti yang disebutkan oleh kata-kata dalam spanduk, Hari ini (31/10/2012), IPB mengadakan pemilihan raya untuk menentukan pimpinan tertinggi di Kampus Pertanian Ternama di Indonesia ini untuk periode 2012-2017. Pemira ini disebut Pilrek IPB (Pemilihan Rektor IPB).
[caption id="attachment_214024" align="aligncenter" width="480" caption="Spanduk sosialisasi pemilihan Rektor IPB 2012 di Kampus IPB Dramaga (dok. pribadi)"]
Disebut Pemira, karena seluruh civitas akademika (Civa) baik itu mahasiswa, dosen, bahkan pegawai bisa ikut menentukan pimpinan mereka di kampusnya. Ternyata, antusiasme civa IPB terlihat cukup tinggi mengikuti pilrek meski hari ini masih berlangsung Ujian Tengah Semester (UTS). Sebagai salah satu Civa IPB saya tidak ingin melewatkan momen berharga penerapan demokrasi di kampus. Sekaligus saya ingin meliput semaraknya pilrek. Beberapa even di luar IPB bisa saya buat reportase dan tulisan, kenapa kegiatan penting di kampus harus saya abaikan tanpa ada jejak? Meski dengan kamera ponsel beberapa momen bisa saya abadikan disini.
Selain spanduk sosialisasi, juga terdapat beberapa baliho besar dan poster berisi gambar dan tulisan para Bakal Calon Rektor (BCR). Kesembilan nama bakal calon rektor itu adalah Ari Purbayanto, Asep Saefuddin, Bayu Krisnamurthi, Herry Suhardiyanto, Indra Jaya, M. Syamsul Ma’arif, Muhammad Zairin Junior, Roedhy Poerwanto, dan Sam Herodian. Herry adalah calon petahana rektor IPB. Uniknya, Sembilan BCR ini berada dalam lembar baliho dan poster yang sama. Artinya mereka tidak berkampanye secara sendiri namun kampanye bersama yang didanai oleh panitia. Ini sebuah hal yang menarik dan khas ala kampus. Tak ada kampanye ala parpol yang memasang spanduk, baliho dan poster sendiri-sendiri dan cenderung mengotori lingkungan. Demikian juga, belum ada kampanye bersifat dialog atau semacam debat. Di baliho tersebut sebatas sosialisasi visi dan misi BCR.
Di dunia nyata memang tidak terlihat para BCR berkampanye sendiri-sendiri, tapi di dunia maya mereka dan secara bergerilya para BCR aktif menggalang dukungan. Beberapa mahasiswa bahkan aktif mengajak rekan-rekan lewat dunia maya untuk memilih Salah satu BCR pada pilrek hari ini. Di Milis seminar pascasarjana saja yang digunakan untuk sarana informasi dan komunikasi kegiatan akademik, sempat “tersusupi” aksi kampanye salah satu pendukung BCR. Di Facebook juga tak kalah ramainya, mahasiswa aktif memasang foto dan tagging rekan-rekannya untuk mengajak memilih calon pilihan mereka.
Dalam proses pilrek hari ini, ada Sembilan bakal calon rektor (BCR) yang dpilih oleh seluruh Civa yang punya hak suara. Sembilan BCR ini kemudian akan dipilih enam suara terbanyak yang masuk pada tahap selanjutnya hingga menghasilkan tiga calon. Dari tiga calon tersebut, Majelis Wali Amanat (MWA) akan memilih satu orang untuk menetapkan dan diajukan ke Mendikbud untuk diangkat menjadi rektor IPB periode 2012-2017.
Bagaimana mahasiswa memilih? Siapa saja mahasiswa yang aktif punya hak suara. Hak suara bagi mahasiswa dibuktikan oleh kepemilikan kartu mahasiswa yang masih aktif bagi mahasiswa ke petugas TPR (Tempat Pemilihan Rektor). TPR disediakan di setiap unit atau departemen (jurusan) masing-masing.
Ketika saya memasuki TPS, terlihat petugas yang saya kenal berasal dari mahasiswa dan pegawai memberikan kertas suara pada saya. Atas petunjuk panitia TPR saya diminta untuk mencoblos surat suara yang terdiri dari gambar dan nama 9 BCR dengan paku salah satu bakal calon di bilik suara. Sebenarnya petunjuk pencoblosan dan criteria suara sah sudah terpampang di beberapa sisi ruangan TPS, namun saya sok tahu saja dan langsung mencoblos tanpa membaca petunjuk itu. Syukurlah saya melakukan pencoblosan denga benar dan saya yakin hasil coblosan saya sah.
[caption id="attachment_214028" align="aligncenter" width="480" caption="Panitia Pilrek IPB di TPR Departemen Silvikultur Fahutan IPB (dok. pribadi)"]
Usai mencoblos, surat suara surat suara berwarna putih saya masukkan ke kotak suara khusus mahasiswa. Sementara di sebelah kotak suara mahasiswa terdapat kumpulan surat suara berwarna biru untuk dosen) dan surat suara kuning untuk pegawai yang di letakkan di kotak terpisah. Selesai surat suara masuk ke kotak suara, saya diminta untuk menandatangani absen sebagai bykti saya sudah memilih.
[caption id="attachment_214034" align="aligncenter" width="480" caption="Kotak suara Pilrek"]
Berdasarkan informasi petugas TPR, suara mahasiswa bernilai 1 : 100. Artinya, setiap 100 suara sah mahasiswa dihitung jadi 1 suara. Adapun pegawai suaranya 1 : 10 dan dosen 1 : 1. Di IPB sendiri terdapat sekitar 21.000 Mahasiswa aktif sehingga mahasiswa punya potensi suara sebanyak 210. Jumlah suara yang tidak sedikit. Para dosen IPB yang berjumlah 1.200 dan tenaga kependidikan (pegawai) yang berjumlah 1.200 orang merupakan jumlah yang sangat menentukan.
Semoga Rektor Baru IPB bisa mewujudkan IPB menjadi Universitas Berbasis Riset berkelas dunia dengan kompetensi pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan. Semoga semua pihak juga melirik hasil-hasil penelitian dan karya IPB sebagai aset berharga bangsa untuk mengokohkan identitas sebagai bangsa dan negeri agraris dan mensejahterakan rakyat.
IPB, mencari dan member yang terbaik untuk bangsa!
Info lengkap Pemilihan Rektor IPB bisa dilihat disini
[caption id="attachment_214036" align="aligncenter" width="215" caption="Logo resmi Pilrek IPB 2012"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H