Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sejenak Menikmati Riak Sungai Siak

27 September 2012   01:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:37 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_208170" align="aligncenter" width="448" caption="Kesibukan di Sungai Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau"][/caption]

Siang mulai teriak. Kulangkahkan kaki dari kamar hotel untuk menghirup udara kota yang dikelilingi Sungai dengan jembatan yang Indah. Baru puluhan langkah kuayun, sosok sangat besar bergerak pelan melintas di atas Sungai tepat di seberang  hotel . Kapal besar pengangkut minyak melintas gagah di atas sungai besar itu. Sungai besar itu sempadannya masih hijau dibalut tumbuhan dari jenis yang hidup di air payau. Ya, aku kini berdiri dan menikmati badan air memanjang bernama Sungai Siak.

[caption id="attachment_208173" align="aligncenter" width="448" caption="Kapal besar melintas di Sungai Siak"]

1348707062136951562
1348707062136951562
[/caption]

Sungai Siak, siapa yang tidak tahu sungai terbesar di Riau yang menjadi ikon Kabupaten Siak. Sungai terdalam di Indonesia ini menjadi sarana transportasi penting yang turut menggerakkan ekonomi di Provinsi Riau.b Sungai Siak menjadi semakin menarik dan terkenal karena Jembatan Siak yang fenomenal.  Di bawah Jembatan Siak, sungai besar yang memanjang menjadi jalur lalu lalang kapal besar, speed motor, perahu dan tongkang.

[caption id="attachment_208174" align="aligncenter" width="448" caption="Speed Boad lalu lalang menimbulkan riak"]

13487071031043458035
13487071031043458035
[/caption]

Jembatan Siak di Kabupaten Siak yang diresmikan pada tahun 2007 ini, semakin cantik dan sedap dipandang mata. Jembatan dengan panjang lebih dari 1  km tampak Anggun bila dipandang dari Kawasan Wisata Kuliner di Jl. Indra Giri Kp. Rempak  Kecamatan Siak Kabupaten Siak.

[caption id="attachment_208176" align="aligncenter" width="448" caption="Jembatan Siak di Kabupaten Siak"]

134870715450744938
134870715450744938
[/caption]

Menurut antaranews.com Jembatan Siak yang diberi nama Tengku Agung Sultanah Latifah yang dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB itu memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. (Baca : Presiden Resmikan Beroperasinya Jembatan Siak)

Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.Jembatan Siak yang dirancang hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistemcable stayed, dengan konstruksi modern.

Di kawasan wisata Kuliner dekat Jembatan, kita temukan warung tenda berjejer rapi di tepian Sungai Siak. Uniknya pedagang makanan dan minuman tidak membuka lapak atau warung di pinggir sungai seperti kebanyakan lokasi kuliner di tepian sungai di kota lain. Warung makan berada di seberang  jalan sekitar 20 m tenda-tenda para pembeli makanan yang menyantap hidangan mereka. Karenanya, tidak ada sampah yang dibuang ke Sungai Siak dari hasil aktifitas berjualan makanan. Inilah keunikan pertama yang saya rasakan.

[caption id="attachment_208177" align="aligncenter" width="448" caption="Taman dan cafe di sepanjang Sungai Siak"]

13487072261157633680
13487072261157633680
[/caption] [caption id="attachment_208178" align="aligncenter" width="448" caption="Tenda tempat mencicipi makanan"]
13487073001743700317
13487073001743700317
[/caption] [caption id="attachment_208180" align="aligncenter" width="448" caption="Warung di seberang jalan dari tenda penikmat makanan"]
1348707337669804209
1348707337669804209
[/caption] [caption id="attachment_208184" align="aligncenter" width="448" caption="Ada fasilitas free wifi di kawasan Wisata Kuliner Sungai Siak"]
1348707543835746109
1348707543835746109
[/caption]

Keunikan lainnya adalah sepanjang sungai, pedestrian tidak terganggu oleh pedagang dan parkir. Selain itu suasanan taman di pinggiran sungai menjadi suasana santai menikmati riak sungai Siak begitu nyaman. Sambil menyantap makanan, semilir angin sungai yang segar dan hilir mudik perahu dan kapal menjadi suasana tersendiri yang boleh jadi tidak ada di tempat lain.

Sayangnya, kuliner yang dijajakan adalah makanan yang bukan asli setempat. Makanan seperti Bakso, Mie Ayam, Pecel Lele, Kelapa Muda dan Kopi instan sudah banyak ditemukan di tempat lain. Aku mencoba mencari makanan khas daerah setempat namun tidak ditemukan di lokasi yang disebut dengan kawasan Wisata Kuliner ini.

Di kota ini juga kujumpai Istana Siak dan Makam Pahlawan Nasional Sutan Syarif Kasim II yang tepat berada di tepi sungai Siak. Juga komplek istana Siak dengan tebaran bangunan arsitekstur melayu yang unik dana anggun.

[caption id="attachment_208181" align="aligncenter" width="448" caption="Istana Kerajaan Siak"]

13487074221908536861
13487074221908536861
[/caption] [caption id="attachment_208182" align="aligncenter" width="448" caption="Makam Pahlawan Nasional Sultan Syarif Kasim II"]
1348707451849516819
1348707451849516819
[/caption] [caption id="attachment_208183" align="aligncenter" width="448" caption="Bangunan Balai Sidang para pejabat Kerajaan Siak"]
1348707496677684669
1348707496677684669
[/caption]

Waktuku tak banyak. Aku hany sempat menikmati Sungai besar ini hanya sejam. Aku harus segera mengabadikan Jembatan Siak yang anggun itu. Suara riak Sungai Siak menghanyutkan suasana hatiku pada orang-orang yang hidup di dekat Sungai. Ya, masih kutemukan nelayan yang menjaring ikan di tempat ini. Meski tak banyak nelayan beraktifitas, riak Sungai ini tetap membuat warga lokal bergerak perekonomiannya d ibidang lain

Siak, semoga riak-riakmu tak makin menggerus tepian Sungaimu yang makin melebar dan dangkal. Semoga tubuhmu tak makin rusak dan tetap meninggalkan riak merdu menjadi jejak.

Salam lestari!

Semua gambar adalah dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun