Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kartu Pintar: Terobosan Baru Memotivasi Masyarakat Merehabilitasi Hutan

27 September 2012   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:35 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk apresiasi yang dinikmati oleh petani yang telah sudah berhasil mengelola lahan hingga menjadi hutan kembali diberikan dalam beberapa bentuk. Petani yang mendapat apresiasi diberikan semacam kartu identitas yang diberi nama KARTU PINTAR. Layanan atau apresiasi yang diperoleh bagi pemegang KARTU PINTAR ini antara lain :

  1. Apresiasi ekonomi yaitu pemberian diskon atau potongan harga bagi petani untuk membeli sembako di toko yang ditunjuk. Dengan dana yang sudah terkumpul sekarang yaitu Rp 9.000.000,-. maka diskon yang diberikan masih terbatas, yaitu maksimal Rp 15.000,- sebulan untuk setiap petani, dan dapat digunakan selama 1 tahun. Jadi, setiap petani akan menerima kartu diskon. Kartu tersebut akan ditunjukkan kepada pemilik toko ketika petani membeli sembako. Pemilik toko akan mencatat setiap transaksi pembelian sembako dan diskon yang diberikan. Apabila jatah diskonnya sudah habis di akhir bulan, maka kartu diskonnya dapat diberi tanda. Program apresiasi ekonomi ini sudah dijalankan mulai tanggal 1 Juni 2012.
  2. Apresiasi pelayanan kesehatan yaitu pemberian bantuan biaya kesehatan di Puskesmas
  3. Apresiasi pelayanan pendidikan yaitu pemberian bantuan biaya sekolah untuk anak atau cucu petani yang bersekolah tingkat SD, SMP atau SMU
  4. Apresiasi pelayanan kesehatan dan pendidikan akan dimulai ketika akumulasi dana yang dikumpulkan sudah cukup.

Ternyata program ini mulai mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Dukungan untuk kegiatan identifikasi lahan rehabilitasi dan pengelompokan 6 Kelas lahan rehabilitasi diperoleh dari proyek REDD+ yang merupakan kerjasama antara Puspijak (Pusat Penelitian Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan) Kementerian Kehutanan, Pengelola TN Meru Betiri, dan LATIN (Lembaga Alam Tropika Indonesia) dan didanai oleh ITTO (International Timber Trade Organization) dan perusahaan 7&i Holding dari Jepang. Dukungan lain untuk apresiasi ekonomi diperoleh dari dana individual: 1 orang warga negara Canada, 1 orang warga negara Swedia, 11 orang warga negara Cambodia, dan 18 orang WNI.

Arif menambahkan bahwa di masa mendatang, LATIN memiliki harapan untuk meningkatkan luas lahan yang bisa direhabilitasi dan jumlah penerima apresiasi. LATIN memiliki proyeksi jumlah petani yang menjadi target memperoleh apresiasi ekonomi, kesehatan, pendidikan lebih kurang 5.000 orang. Proyeksi luas lahan yang direhabilitasi lebih kurang 3.000 ha. Kegiatan-kegiatan yang dapat diberi apresiasi selain rehabilitasi hutan juga perlindungan hutan, pengembangan pertanian organik atau kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan. Selain itu LATIN berharap model apresiasi rehabilitasi ini bisa direplikasi di tempat lain. Potensi lokasi yang bisa mereplikasi program ini khusunya di kawasan hutan yang dikelola masyarakat melalui skema HKM (Hutan Kemasyarakatan), Hutan Desa dan Hutan Tanaman Rakyat.

Salam lestari!

Achmad Siddik Thoha

Fasilitator Pemetaan di Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun