Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ramadhan, Sejenak Menyerap Inspirasi dari Panti Asuhan Yatim

12 Agustus 2012   01:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199656" align="aligncenter" width="448" caption="Pak Ahmad (paling kanan) bersama saya dan anak yatim (Dok. pribadi)"][/caption]

"Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang di dalamnya anak yatim diperlakukan dengan sebaik-baiknya, dan sejelek-jelek rumah orang Islam ialah rumah yang di dalamnya anak yatim diperlakukan dengan jelek" (HR. Ibnu Mubarak).

Bulan Ramadhan, bulan yang sangat membahagiakan bagi yang banyak orang. Salah satu pihak yang berbahagia adalah anak yatim. Mengapa Anak yatim? Sebab di bulan dimana banyak orang ingin beramal sebanyak-banyaknya, anak yatim menjadi prioritas yang utama untuk menyalurkan bantuan.

[caption id="attachment_199657" align="aligncenter" width="448" caption="Papan Nama Panti Asuhan Yatim (dok. pribadi)"]

13447035991587204100
13447035991587204100
[/caption]

Sore tadi (11/08/2012) saya ingin menikmati keceriaan bersama para anak yatim di tempat mereka tinggal. Tidak begitu jauh dari rumah saya, terdapat sebuah Yayasan yang merawat dan mendidik anak yatim. Yayasan Nurul Yakin, Panti Sosial Asuhan Anak Tarbiyatul Yatama adalah nama tempat saya mendaptakn inspirasi sore ini. Sesuai namanya, bangunan rumah sederhana yang tidak terlalu luas ini merupakan tempat mendidik dan mengembangkan pribadi para anak yatim. Berlokasi di Jl H. Saderin Desa Cibadak RT02/02 Kec. Ciampea Kabupaten Bogor. Istri saya sering mendapat amanah untuk menyalurkan sedekah atau zakat dari mahasiswa Pascasarjana IPB yang mau bersedekah buat anak yatim. Panti asuhan inilah tempat menyalurkan sedekah atau zakat yang dititipkan ke istri saya.

[caption id="attachment_199659" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu sisi komplek panti asuhan yatim (dok. pribadi)"]

134470364112830194
134470364112830194
[/caption] [caption id="attachment_199660" align="aligncenter" width="448" caption="Suasana komplek panti asuhan yatim (dok. pribadi)"]
1344703696952757667
1344703696952757667
[/caption]

Saat saya datang beserta istri dan dua anak saya, hanya terlihat dua orang gadis kecil yang sedang bermain. Sebagian besar anak-anak yatim ini sedang beristirahat siang di kamarnya. Saya kemudian menemui pengelola untuk sedikit berbincang dan menyerahkan titipan sedekah dari teman istri saya. Saya bertemu dengan sosok pengelola yang berwajah ramah dan bersih bernama Pak Ahmad.

[caption id="attachment_199661" align="aligncenter" width="448" caption="Pak Ahmad, "]

13447037521903054805
13447037521903054805
[/caption]

Pak Ahmad, pengelola panti ini sudah memulai usaha mulia sejak tahun 1990. Dari mulai 8 orang anak yatim, beliau rawat dan didik dengan dana seadanya dari kantong sendiri dan sedikit dari donator tak tetap. Berkah merawat anak yatim ternyata terus berkembang. Selain merawat, panti ini juga bertanggung jawab mempersiapkan anak didiknya hingga bisa mandiri.

Sebelum tahun 2005, panti ini baru sanggup menyekolahkan anak didiknya hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah mereka lulus SMP, Pak Ahmad memasukkan mereka ke Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendaat bekal. Setelah lulus BLK mereka kembali ke masyarakat dan bisa hidup mandiri.

Mulai tahun 2005, panti ini mulai menyekolahkan anak yatim yang diasuhnya ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Melalui keringanan yang diberikan oleh SMK tempat mereka sekolah, mereka diharapkan memiliki bekal ilmu dan ketrampilan yang memadai.

“Alhamdulillah sekarang sudah 43 anak yatim yang ada disini. Empat anak sekolah di SMK, 11 SMP dan sisanya anak SD.” Pak Ahmad memberi gambaran singkat kondisi anak asuhnya.

“Selama menjalankan panti, Bapak dapat bantuan dari mana saja?” tanya saya.

“Sementara dari donator insidental. Ada juga dari Dinas sosial, yaitu Rp. 3.000,-/hari per anak. Namun hanya 8 anak yang dibantu. Kadang, ada orang yang mau rekreasi ke Gunung Bunder. Lihat ada plang panti asuhan, mereka mampir dan kasih bantuan” Pak Ahmad menjelaskan sambil tersenyum.

“Apa saja program yang ada disini, Pak?”

“Disini ada pendidikan agama, peningkatan prestasi belajar, motivasi dan juga ketrampilan. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) sering membantu membimbing anak-anak belajar. Mereka sering datang kemari secara sukarela.Mereka sangat membantu memotivasi anak-anak untuk maju. Kami sangat terbantu dengan kehadiran mereka. Alhamdulillah banyak anak-anak yang masuk ranking 10 besar di sekolahnya.”

[caption id="attachment_199662" align="aligncenter" width="448" caption="Sala satu nekas kegiatan anak-anak yatim berupa tempelan kertas cita-cita (dok. pribadi)"]

1344703832624010107
1344703832624010107
[/caption] [caption id="attachment_199663" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu kegiatan yang dibimbing oleh mahasiswa IPB, menanam Pegagan (dok. pribadi)"]
13447038971491182142
13447038971491182142
[/caption]

“Disini ada bimbingan keterampilan komputer, Pak?”

“Ada juga. Komputer baru ada dua, Pak.”

“Kalau internet, Pak?” tanya saya.

“Belum ada, mereka biasanya ke Warnet.

Memang benar. Saya perhatikan di dinding aula panti asuhan ini banyak piagam yang berasal dari kegiatan mahasiswa IPB. Beragam acara mahasiswa IPB datang atau mengundang para anak yatim untuk mengajak kegiatan bermanfaat ataupun kegaiatan penyaluran bantuan. Bahkan ada juga orang bule yang ikut berfoto dengan para anak yatim ini.

[caption id="attachment_199666" align="aligncenter" width="448" caption="Kondisi aula dan perpustakaan tempat aktifitas utama anak yatim (Dok. pribadi)"]

1344704132105539662
1344704132105539662
[/caption]

[caption id="attachment_199664" align="aligncenter" width="448" caption="Perpustakaan dan hiasan piagam dari berbagai pihak (dok. pribadi)"]

1344703951768624524
1344703951768624524
[/caption] [caption id="attachment_199665" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa penghargaan dan kenang-kenangan dari IPB dan donatur (dok. pribadi)"]
13447040061257050099
13447040061257050099
[/caption]

Saya sangat trenyuh dan memiliki niat kuat untuk ikut membantu yayasan panti asuhan ini. Bahkan saya dan istri saya berharap kelak bisa merawat anak yatim seperti Pak Ahmad. Setelah kami serahkan sedikit uang untuk panti ini, Pak Ahmad langsung berdoa untuk kami dan donator dengan mengawali dengan kata

"Ajarakallah fi maa a’thita wa barakallah fi maa abqaita...” (Semoga Allah memberi pahala atas apa yang Anda infakkan, dan semoga Allah memberkahi atas harta yang tersisa di sisi Anda

“Aamiin…” ucap kami.

Pak Ahmad kemudian memanggil anak-anak yatim yang sudah bangun untuk berfoto bersama kami. Anak-anak itu nampak ceria menyambut seruan Pak Ahmad.

“Terima kasih Pak.” Salah satu anak yatim menyapa kami.

Saya terharu. Hati saya tersentuh. Saya berdoa pada Allah agar Pak Ahmad diberi keistiqamahan dan kesabaran untuk terus merawat mereka. Mereka, para yatim diciptakan Allah untuk kita agar senantiasa bersyukur dan menyalurkan kelebihan pada orang yang tepat. Dan para perawat anak yatim adalah orang-orang yang berhati lapang yang rela mendedikasikan hidupnya berbagi untuk para anak yang agama melarang menghardiknya. Mereka adalah calon penghuni surga.

Ramadhan ini, sangatlah tepat bila berbagi kebahagiaan bersama anak yatim, karena selalu ada keberkahan bersama mereka. Bersama mereka, aroma surga seolah tercium. Tak heran bila banyak mahasiswa IPB yang studinya sukses karena berkah membantu para anak yatim ini. Sangatlah pantas Nabi Muhammad bersabda seperti ini :

"Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya) (HR. Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)

"Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang di dalamnya anak yatim diperlakukan dengan sebaik-baiknya, dan sejelek-jelek rumah orang Islam ialah rumah yang di dalamnya anak yatim diperlakukan dengan jelek.(HR. Ibnu Mubarak)

Bagaimana dengan saya, Anda atau kita? Bersediakah mampir sejenak duduk bersama mereka, anak yang dimuliakan agama, untuk berbagi keceriaan dan kebahagiaan?

Salam berbagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun