“Alhamdulillah sekarang sudah 43 anak yatim yang ada disini. Empat anak sekolah di SMK, 11 SMP dan sisanya anak SD.” Pak Ahmad memberi gambaran singkat kondisi anak asuhnya.
“Selama menjalankan panti, Bapak dapat bantuan dari mana saja?” tanya saya.
“Sementara dari donator insidental. Ada juga dari Dinas sosial, yaitu Rp. 3.000,-/hari per anak. Namun hanya 8 anak yang dibantu. Kadang, ada orang yang mau rekreasi ke Gunung Bunder. Lihat ada plang panti asuhan, mereka mampir dan kasih bantuan” Pak Ahmad menjelaskan sambil tersenyum.
“Apa saja program yang ada disini, Pak?”
“Disini ada pendidikan agama, peningkatan prestasi belajar, motivasi dan juga ketrampilan. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) sering membantu membimbing anak-anak belajar. Mereka sering datang kemari secara sukarela.Mereka sangat membantu memotivasi anak-anak untuk maju. Kami sangat terbantu dengan kehadiran mereka. Alhamdulillah banyak anak-anak yang masuk ranking 10 besar di sekolahnya.”
[caption id="attachment_199662" align="aligncenter" width="448" caption="Sala satu nekas kegiatan anak-anak yatim berupa tempelan kertas cita-cita (dok. pribadi)"]
“Disini ada bimbingan keterampilan komputer, Pak?”
“Ada juga. Komputer baru ada dua, Pak.”
“Kalau internet, Pak?” tanya saya.
“Belum ada, mereka biasanya ke Warnet.
Memang benar. Saya perhatikan di dinding aula panti asuhan ini banyak piagam yang berasal dari kegiatan mahasiswa IPB. Beragam acara mahasiswa IPB datang atau mengundang para anak yatim untuk mengajak kegiatan bermanfaat ataupun kegaiatan penyaluran bantuan. Bahkan ada juga orang bule yang ikut berfoto dengan para anak yatim ini.