Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada yang Menangis di Acara IDKita Kompasiana Bogor

5 Agustus 2012   12:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:13 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_198328" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta Dialog INSAN IDKita Kompasiana di Ciampea Bogor antusias membaca tip internet sehat dan aman (dok. pribadi)"][/caption]

“Pak, saya kaget, anak saya yang kelas 3 punya Facebook. Saya tambah sedih ternyata yang membuatkan itu teman-temannya disini. Saya sangat khawatir dengan anak saya, Pak.”

Sambil menangis, salah satu Ibu peserta Dialog Internet Sehat dan Aman (INSAN) di Ciampea Bogor dengan tema “Raih Prestasi dengan Internet dan Jauhi Dampak Negatifnya.” menyampaikan keluhannya di forum itu. Itu hanya salah satu keluhan dan sekaligus pertanyaan yang ditujukan pada saya. Saya untuk pertama kalinya menjadi narasumber untuk acara Dialog INSAN yang menjadi program mandiri dari sukarelawan IDKita Kompasiana pada ahad (5/8/2012) . Ada sekitar 12 pertanyaan dan masukan lain yang meluncur dari 40 peserta yang terdiri dari Orang Tua dan Remaja.

Awalnya acara yang dikoordinir oleh Karang Taruna RW06 Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor ini untuk kalangan remaja. Ternyata Ibu-ibu sangat antusias hadir dan sangat dominan memberi masukan dan pertanyaan di acara yang diadakan di gedung Taman Pendidikan Alquran (TPA) Masjid Nurul Huda Komplek Ciampea Asri Kecamatan Ciampea ini.

Acara dimulai pukul 09.30 yang diawali dengan pembacaaan ayat-ayat Alquran oleh remaja. Setelah itu, Pak Rakhmindyarto mewakili warga RW06 Desa Benteng Ciampea memberi kata sambutan penuh antusias.

[caption id="attachment_198329" align="aligncenter" width="448" caption="Diawali dengan membacakan Ayat Suci AlQuran (dok. pribadi)"]

1344169304920048353
1344169304920048353
[/caption]

“Internet sebuah media yang bisa membuat urusan kita efisien. Internet tidak bisa kita tolak kehadirannya. Kita berada dalam era globalisai sehingga harus berhadapan dengan internet. Namun kita harus pahami bahwa internet itu laksana pisau bermata buah. Pisau itu bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Bila disalahgunakan, maka pisau itu bisa membuat keburukan atau hal yang negatif. Karenanya perlu sekali kita menggunakan internet secara sehat dan aman. Saya sangat mengapresiasi upaya IDKita Kompasiana yang berkenan memberikan pemahaman yang sangat berguna bagi kita semua”

Demikian kata sambutan yang dari Pak Rakhmidyarto yang saya ingat betul kata-katanya.

[caption id="attachment_198330" align="aligncenter" width="448" caption="Sambutan dari pengurus Masjid dan Perwakilan warga RW06 Desa Benteng Ciampea Bofor (dok. pribadi)"]

13441693691056976380
13441693691056976380
[/caption]

Sampailah pada penyampaian materi tentang Internet Sehat dan Aman. Dengan keterbatasan gerak saya karena baru 6 hari menjalani operasi Hernia, saya mencoba menyampaikan materi pembuka sebagai bahan dialog nanti. Saya memulai materi dengan memperkenalkan IDkita Kompasiana sebagai salah satu komunitas peduli Internet Sehat dan Aman yang lahir dari masyarakat. Komunitas ini digagas dan beranggotakan para penulis di Kompasiana yang telah menjalin kerjasama dengan PT Kompas Cyber Media dan Kompasiana dalam menjalankan programnya. Saya paparkan beberapa program kerja yang sudah dilakukan dan capaian IDKita Kompasiana. Tak lupa saya juga perkenalkan halaman online Kompasiana sebagai “markas” besar kami.

Para Remaja dan Orang Tua, sangat antusias dengan pemaparan saya. Fakta dan data tentang penguna internet, bahaya penggunaan internet yang mengancam remaja dan anak, fakta dan masalah internet (Cyberbullying, Sex Predators, Pornography, Damaged Reputations dan masalah kriminal lain) saya sampaikan semudah mungkin. Tidak lupa saya sampaikan contoh kasus dari tiap masalah semampu saya.

[caption id="attachment_198336" align="aligncenter" width="448" caption="Penyampaian materi dari iklan Internet Sehat dan Aman dari Kemenkominfo (dok. pribadi)"]

1344169767404266202
1344169767404266202
[/caption] [caption id="attachment_198337" align="aligncenter" width="448" caption="Penyampaian materi seputar internet sehat dan aman dari sukarelawan IDKita Kompasiana Bogor (dok. pribadi)"]
1344169819181644322
1344169819181644322
[/caption]

Di akhir materi, saya menekankan pada peserta tentang sebuah pernyataan penting :

“Once you post your content, is out there forever “ Sekali anda posting di internet, maka selamanya itu akan berada di sana.

Dan sebagai tip sederhana saya tampilkan slogan ringan yang bisa menjadi pegangan peserta.

“Think Before Act…Think Before Click….Think Before You Post”

Usai pemberian materi tibalah waktu diskusi. Begitu pintu pertanyaan dibuka, hampir semua tangan mengacung. Saya terkaget. Saya menunjuk salah satu Ibu yang sangat antusias. Keluarlah sebuah pernyataan sedih diiringi tangisan dari penanya pertama. Saya terbawa suasana itu. Ibu tersebut menceritakan tentang kesedihannya bahwa anaknya yang masih dibawah umur sudah memiliki FB yang dibuatkan oleh temannya. Beliau sangat kahwatir anaknya jatuh pada aktifitas negatif. Ibu Epih, demikian yang saya tahu nama beliau, juga menunjukkan sebuah berita di surat kabar Bogor tentang fenomena pelajar yang kecanduan video porno. Ternyata video porno yang mereka tonton di download dari internet via telepon seluler (ponsel).

[caption id="attachment_198332" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu peserta bertanya sambil menangis sedih (dok. pribadi)"]

13441695171453848467
13441695171453848467
[/caption] [caption id="attachment_198333" align="aligncenter" width="448" caption="Salah satu peserta memperlihatkan berita tentang fenomena mengejutkan dari pelajar yang kecanduan film porno (dok. pribadi)"]
1344169571445754409
1344169571445754409
[/caption]

Saya lebih banyak menyerap informasi, fakta dan cerita dari para remaja dan orang tua dalam acara dialog ini. Sebagian besar peserta menginginkan mereka punya kemampuan mendeteksi dan melindungi keluarga mereka dari mengakses situs yang tidak aman. Juga bagaimana “Parenting Control Software” bisa disebarluaskan secara luas di amsyarakat untuk mengantisipasi dampak negatif internet.

[caption id="attachment_198338" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta antusias enyimak dan mencatat (dok. pribadi)"]

1344169896746297983
1344169896746297983
[/caption] [caption id="attachment_198339" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta didominasi remaja putri dan Ibu-ibu (dok. pribadi)"]
13441700211866611432
13441700211866611432
[/caption]

Beberapa pertanyaan dan pernyataan yang sempat saya catat dan sangat berguna bagi IDkita Kompasiana dan mungkin pemerintah adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana menyikapinya anak dibawah umur yang sudah memiliki akun FB, padahal orang tuanya tidak tahu (dibuatkan temannya).
  2. Bagaimana agar pemakaian internet bagi generasi muda bisa lebih bermanfaat dan mengurangi damak negatifnya.
  3. IDKita diminta untuk bergerak terus dan bisa mempengaruhi kebijakan, khususnya untuk tujuan melindungi anak dari dampak negatif internet.
  4. Parenting Control Software belum tersosialisasi. Harusnya bisa diterapkan oleh orang tua, pihak sekolah, instansi pemerintah bahkan warnet.
  5. Minimnya kegiatan positif sehingga mendorong pemakai internet khusunya kalangan anak dan remaja tidak produktif/tidak manfaat.
  6. Pecandu video porno dari kalangan anak dan remaja biasanya dimulai dari telepon seluler (ponsel)
  7. Bagaimana cara mengakses akun jejaring sosial anak, sampai tahu password-nya
  8. Ada kekhawatiran setelah seseorang menghapus berita/gambar yang pernah di-posting, akan di-posting atau di-upload oleh orang lain. Ini bisa membuat pesimis dan trauma bagi orang yang mau “bertaubat”
  9. Pernyataan “Sekali anda posting di internet, maka selamanya itu akan berada di sana” siapa yg bertanggungjawab mensosialisasikan ini?
  10. Cara menghilangkan “kecanduan” internet
  11. Fenomenan Internet masuk desa yang tujuan awalnya untuk meningkatkan ekonomi namun gagal. Warga umumnya (orang tua) tidak bisa menggunakan internet, akhirnya dimanfaatkan anak-anak dan cenderung pada hal yang negative dan tidak produktif.
  12. Bagaimana menyadarkan siswa yang awalnya diberi tugas dari guru untuk mencari informasi di Internet, justru terlena membuka situs tidak relevan dan membuang waktu.

Acara yang awalnya dirancang berlangsung samai pukul 12.00. ternyata baru usai pukul 13.00. Kenapa? Ternyata Para remaja dan orang tua tetap antusias karena panitia menyediakan doorprize yang disediakan oleh IDkita Kompasiana (goodybags), Persaudaraan Muslimah (Salimah) Ciampea dan Majelis Taklim Ibu-ibu Komplek Ciampea Asri. Doorprize itu dibagi setelah para peserta menjawab berbagai pertanyaan dari narasumber dan panitia. Luar biasa, peserta ternyata menyerap sangat baik materi Internet Sehat dan Aman.

Tak terasa semua doorprize sudah dibagikan. Wajah ceria nampak dari peserta. Meski awalnya mereka sempat khawatir dengan beberapa dampak negatif internet, namun materi dari IDKita Kompasiana memberi harapan bahwa mereka bisa berperan dalam gerakan internet sehat dan aman.

Usai acara, beberapa Ibu-ibu mendatangi saya untuk menanyakan kegiatan lanjutan khususnya aplikasi “Parenting Control Software” untuk bisa disampaikan di lingkungan perumahan dan di sekolah. Mereka yakin semacam ini bisa menarik minat remaja yang belum hadir, karena kebetulan pada hari ini banyak remaja lain ada agenda di sekolahnya.

[caption id="attachment_198334" align="aligncenter" width="448" caption="Saya dan Panitia dari Remaja Putra (dok. pribadi)"]

13441696671965341769
13441696671965341769
[/caption] [caption id="attachment_198335" align="aligncenter" width="448" caption="Saya dan panitia dari remaja putri (dok. pribadi)"]
13441697111479331448
13441697111479331448
[/caption]

Terima kasih saya haturkan pada para pemuda Karang Taruna RW06, Pengusrus Masjid Nurul Huda Desa Benteng Ciampea dan Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor yang telah mendukung secara materiil dan moril. Juga kepada Pengurus Pusat IDKita Kompasiana Pak Valentino, Bu Aulia Gurdi dan Bu Deasy Maria yang secara online membimbing saya sehingga siap lahir batin. Juga kepada sukarelawan IDKita Kompasiana yanga lain Bu Christie Damayanti, Bu Sumarti Saelan, Bu Mira Aqilah, Bu Lovema Syafei, Bu Ella Zualeha, Mbak Ria Astuti, Mbak Auda Zaschkya, Mas Choirul Huda, Pak Muhammad Armand yang mendoakan acara ini bisa berlangsung aman dan sukses.

Salam Gerakan Internet Sehat dan Aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun