Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Inspirasi Hidup dari Kebakaran Lahan (2): Lahan Tak Terawat Sumber Api Tak Terkendali

25 Juni 2012   12:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesuatu yang tidak terawat selalu berdampak buruk. Sesuatu yang tidak dirawat tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri namun juga bagi lingkungan sekitarnya. Orang berpikir, biarah tidak terawat, toh ini adalah milik saya sendiri. Faktanya, bila kita membiarkan diri ini tidak terawat, apakah diri kita sendiri yang rugi dan rusak. Tidak, lingkungan kita pun juga ikut dirugikan.

Bila misalnya kita seorang pejabat. Membiarkan diri kita tidak merawat kejujuran dan sikap amanah, kita mungkin akan dengan mudah menggasak uang rakyat dan membuat mereka hangus dibakar api sengsara . Bila kita adalah kepala rumah tangga, lalu membiarkan tanggungjawab dan kesetiaan tak terawat, maka api cemburu dan bara ketidakharmonisan bisa membakar keluarga kita. Bila kita sebagai guru kemudian membiarkan moral dan sikap kita tak terawat, maka saksikanlah perbuatan murid kita bisa membakar emosi dan mepermalukan kita. Bila kita rakyat jelata lalu membiarkan diri kita tidak merawat kecerdasan dan harga diri dalam memilih pemimpian yang adil, maka tunggulah suatu saat kita akan dipimpin orang yang zhalim.

Maka, membiarkan diri kita dan lingkungan tidak terawat , khusunya merawat iman, sesungguhnya membiarkan api kehancuran bersiap menghanguskan hidup kita.

Salam, ramah merawat alam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun