Asap berlabuh sesuai kondisi alam. Sebagian perusahaan perkebunan sawit di Sumatera dimiliki pengusaha Malaysia, begitupun dengan di Kalimantan, tidak sempit pengusaha Malaysia memiliki lahan sawit di Pulau Borneo ini. Namun, tetaplah yang paling menderita adalah warga Riau, Pontianak dan NTT. Kita tetap harus prihatin dengan masih maraknya kebakaran hutan dan lahan dan bahkan sampai membuat negara lain mendapat dampak buruknya. Komentar tersebut juga salah satu bentuk koreksi bagi semua pihak, bahwa urusan kabut asap sudah bukan lagi urusan pemerintah daerah dan pusat, namun juga dunia Internasional. Asap tak kenal batas negara.
Salam Lestari! Waspada kebakaran di musim kemarau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H