Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kampanye Kreatif Hidayat-Didik di Tempat Pengolahan Sampah

25 Juni 2012   02:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:34 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_190439" align="aligncenter" width="619" caption="Pasangan No.4 Pilkada Jakarta Hidayat-Didik (sumber : Kompas.com)"][/caption]

Sampah menjadi salah satu permasalahan utama Kota Jakarta. Masalah sampah juga menarik minat berbagai kalangan untuk menyelesaikannya. Sampah pulalah juga menjadi isu penting dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) Daerah Ibu Kota Jakarta (DKI Jakarta).

Permasalahan penangangan sampah ternyata menjadi salah satu isi kampanye pertama pasangan Hidayat Nur Wahid – Didik J. Rahbini (Hidayat-Didik). Pasangan nomor 4 ini memanfaatkan media televisi untuk mengkampanyekan penanganan sampah agar warga Jakarta bisa memanfaatkan sampah, bukan membuangnya begitu saja. Tak tanggung-tanggung Pasangan yang memakai baju khas Batik Oranye muncul di acara Selebrita Siang Trans7. Acara ini memang memiliki pemirsa yang banyak karena ditayangkan di hari libur dan pada saat santai (mulai pukul 12.00).

Dalam tayangan Selebrita ahad siang, 24 Juni 2012, dipandu oleh Host Fadlan, terlihat Hidayat-Didik tengah melakukan penyaringan sampah organik. Pak Hidayat mencangkul sampah organik dan dimasukkan ke pencacah sampah. Berikutnya Pak Didik memutar pencancah sampah. Terlihat pula Pak Hidayat menyaring dengan sapu dan penyaring pasir agar sampah organik menjadi hingga ukuran kompos menjadi lebih halus dan kemudian dimasukkan ke dalam karung.

Dalam pernyataannya di acara ini, Pak Didik memberikan sedikit penjelasan tentang penanganan sampah Jakarta :

“Sampah di Jakarta itu setiap hari 7000 ton, 300-400 toni masuk ke sungai-sungai mengotori pantai dan teluk-teluk. Karena itu Bang Dayat dan Bang Didik disini, datang untuk melihat proses pengolahan sampah. Dengan diproses menjadi kompos atau menjadi listrik dan punya nilai ekonomi dan itu akan bagus.”

Kemudian, Pak Hidayat menambahkan:

“Hal yang penting juga adalah kita bekerjasama dengan kelompok-kelompok yang sudah sukses mengolah sampah seperti disini, nih. Rekan-rekan kami di Rawasari begitu luar biasa sudah memberikan pembeljaran yang konkrit, ternyata sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang membuat orang bangga sebagai warga Jakarta. Kami dan Bang Didik insya Allah akan selalu bersama masyarakat menyelesaikan masalah masyarakat termasuk sampahnya. Dan karenanya kami berani mengatakan Ayo Beresin Jakarta, karena kami siap bersama dengan warga Jakarta Memberesin Jakarta”

Acara berdurasi dua menit lebih ini, mengambil tempat di Kelurahan Rawa Sari Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat menjadi cukup menarik karena isu dan kemasan penyampaiannya yang tidak banyak dilakukan dalam kampanye Pilkada lain. Isu sampah merupakan isu lingkungan hidup yang terkait juga dengan isu banjir, pemukiman, kesehatan dan ekonomi. Selain itu isu lingkungan semakin menjadi isu menarik untuk dijadikan amunisi dalam tema-tema kampanye karena masyarakat perkotaan relative memiliki kesadaran yang lebih tinggi dibandingkan warga yang tinggal di pedesaan. Kemasan penyampaian yang menarik, tidak menoton, mengungkapkan data dan solusi menjadikan tayangan ini bisa diterima siapapun di luar warga Jakarta.

Meskipun bukan dalam rangka kampanye sekali pun, tanyangan ini menurut saya tetap bermanfaat bagi siapa yang menontonnya. Dengan tayangan ini masyarakat menjadi lebih lebih tahu dan tergerak untuk menangani masalah sampah salah satunya dengan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Sebuah kampanye peduli lingkungan dan bermuatan pendidikan, patut dicontoh semua calon kepala daerah yang akan berkampanye.

Salam lestari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun