Saya merasakan betapa sulitnya akses transportasi di beberapa kecamatan di Kabupaten Kapuas. Akses tranportasi kembali mudah bila ada perusahaan yang mengelola lahan, seperti kelapa sawit atau pertambangan. Seperti misalnya di area PT Globalindo Agung Lestari di Desa Lamunti Kecamatan Mantangai Kapuas, jalan menuju lokasi kebun sangat mudah dan kualitas jalannya baik. Berbeda halnya dengan jalan desa yang semakin hari semakin hancur. Sedangkan transportasi melali sungai sangat mahal biayanya.
[caption id="attachment_175632" align="aligncenter" width="448" caption="Jalan di Area Perkebunan Sawit milik Perusahaan Swasta di Desa Lamunti Mantangai, Kapuas (dok.pribadi-16/4/2012)"]
Jadi kelakar Pak Hasanudin tentang perbedaan Pilkada dan Pil KB ada benarnya dalam konteks infrastruktur yang masih belum dibangun atau diperbaiki setelah calon pemimpin daerah terpilih atau jadi Bupati. Menurut warga, sudah jadi pemimpin daerah malah lupa dengan janjinya. Tapi bagaimana dengan Pil KB? Apakah ada seorang pemimpin daerah yang lupa akan janjinya namun infrastruktur dan pembangunan terlaksana?
Salam amanah!
*Catatan Perjalanan Penelitian di Kabupaten Kapuas 19/4/2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H