Faktanya, petugas wanita itu tidak benar-benar ingin menegakkan aturan ketika banyak penumpang yang tidak memiliki karcis. Mereka dibiarkan saja nyaman menjadi penumpang. Duduk lagi. Sementara penumpang yang jujur dan tidak memiliki tempat duduk tidak mendapat apresiasi apapun selain muka dingin tanpa senyum.
Jadi apa tujuan dipekerjakannya wanita untuk bertugas menarik karcis di KRL? Hanya lip-service, pemanis atau sekedar menampung tenaga kerja wanita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H