Keempat, adanya rasa saling tidak percaya antar pemimpin dan bawahan. Ketidakpercayaan kedua pihak kemudian diwujudkan dalam bentuk penyalahgunaan perintah sebagai bentuk protes bawahan pada atasan.
Di dunia politik, pemerintahan dan manajemen, Hamlet Case pasti terjadi, bila komunikasi tidak terbuka, tidak tulus dan sarat kepentingan. Semua pihak berdalih sudah menjalankan kesepakatan, padahal ada udang di balik lempeyek. Semua pihak tak ingin dikalahkan kepentingannya sehingga mencoba memainkan aturan arau perintah untuk mengamankan dan menyelamatkan diri.
Apa komentar dan analisis, Anda?
Salam persahabatan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H