Bang Sihotang, terima kasih, kau telah memberi pelajaran hidup yang berharga tentang ketulusan, keceriaan dan kelapangan hati. Kau bisa memberi energi keceriaan saat semangatku sempat meredup. Kau bukan hanya penambal ban tapi juga penambal hati. Saat orang lain bekerja untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya, kau justru tak mempedulikan keuntungan. Ketika orang lain enggan bekerja diluar jam tugas dan wewenangnya, kau datang dan bekerja tanpa beban. Kala orang bekerja dimana semua jasanya harus dinilai dengan uang, kau mengabaikannya dan melayani orang lain dengan lapang dada.
Banyak orang bekerja, mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran hanya demi uang. Mereka hanya bekerja terpaku pada tugas dan fungsinya. Mereka bahkan ada yang memanfaatkan tugasnya untuk mengeruk keuntungan dengan jalan menipu dan ”memakan” harta orang lain dengan jalan tak halal. Alih-alih mereka mau memberi pelayanan, mereka justru melakukan manipulasi yang merugikan banyak orang. Mereka yang berstatus pemimpin atau pejabat, dengan wewenang dan tugasnya tanpa disadari melakukan pembunuhan pelan-pelan pada rakyatnya. Mereka telah mengalami kebocoran hati dan perlu ditambal segera agar hatinya tidak rusak parah.