Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pohon yang Membuat Lebih Kaya

13 Januari 2012   04:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:57 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa nampak seorang anak belasan tahun berjalan bersama ayahnya. Mereka berasal dari keluarga kaya. Ayah dan anak ini sudah menghabiskan waktu berkeliling ke berbagai tempat untuk mengajari makna hidup. Namun mereka sepertinya tidak mendapatkan tempat yang memberi kesan yang menghujam dalam hati.


Suatu ketika, mobil mereka berhenti di sebuah desa yang jauh dari keramaian. Mereka tertarik dengan pemandangan alami desa itu. Hamparan ladang dan sawah yang menghijau. Burung berkicau sangat merdu. Dari jauh terlihat perkampungan di tengah sawah yang dikelilingi pepohonan. Mereka sangat tertarik dengan perkampungan yang masih banyak pepohonannya.


Sang Ayah mengajak anak satu-satunya berjalan menuju kampung itu untuk melihat lebih dekat kehidupan masyarakat desa. Mereka melihat-lihat pemandangan dan aktifitas masyarakat tanpa mengganggunya. Ayah dan anak itu sangat menikmati kegiatan ini hingga meninggalkan mobilnya di jalan. Mereka berdua menyusuri jejalanan desa dengan pandangan takjub.


Tibalah mereka di sebuah gubuk di bawah rindangnya pohon yang buah-buahnya sedang ranum. Ayah dan anak ini kemudian duduk melepas lelah sambil menikmati teduhnya naungan pohon dan sejuknya semilir angin sore. Sang Ayah kemudian memulai pembicaraannya.

”Anakku, .apakah kamu senang dengan perjalanan kali ini?”

”Sungguh menakjubkan, Ayah! Baru kali ini aku merasakan perjalanan yang sangat berkesan.” jawab sang anak penuh semangat.

”Apa yang membuatmu sangat terkesan, Nak?” tanya sang Ayah penasaran.

Pohon-pohon ini dan mereka yang merawatnya, Ayah. Ternyata mereka lebih kaya daripada kita karena memiliki pohon-pohon itu.” anak itu menjawab perlahan.

Ayahnya mengangguk pelan. Ia yakin anaknya punya alasan yang akan membuatnya kagum.

”Coba terangkan alasanmu, Nak. Mengapa mereka lebih kaya?”

Sang anak menghela nafas sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun