Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keunikan Kampanye PKS

29 Maret 2014   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 2806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim kebersihan Kampanye PKS di GBK (relawan foto PKS)

Keunikan lainnya dari Kampanye PKS adalah adanya area penitipan dan tempat bermain anak di luar tempat kampanye. PKS mengaktifkan area penitipan anak usai mendapat peringatan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada awal kampanyenya yang masih melibatkan anak-anak. PKS merespon peringatan Bawaslu tidak dengan debat dan protes keras, namun dengan mencoba mematuhi aturan penyelenggara pemilu dengan tetap mewadahi anak-anak di tempat aman dan nyaman. Sebaliknya kampanye partai-partai lain masih banyak yang mengabaikan aturan KPU agar tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye. (baca Kampanye Terbuka di Padang, PKS Sediakan Tempat Penitipan Anak )

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Tempat Penitipan dan Bermain Anak di sekitar lokasi Kampanye PKS di Medan  26/3/2014 (tribunnews foto)"]

Tempat Penitipan dan Bermain Anak di sekitar lokasi Kampanye PKS di Medan (tribunnews foto)
Tempat Penitipan dan Bermain Anak di sekitar lokasi Kampanye PKS di Medan (tribunnews foto)
[/caption] Mengapa Kampanye PKS selalu disambut antusias pendukung-pendukungnya meski tanpa ada artis dan hiburan dangdut? Padahal hampir semua kampanye massa parpol mendatangkan artis dan hiburan dangdut agar dapat menyedot massa besar. PKS justru memiliki pendekatan lain dengan memanfaatkan kader dan simpatisannya untuk menyuguhkan hiburan lain yang tidak kalah menarik dan kreatif. Bagaimana PKS mampu 'menghibur' massa yang hadir kampanye?

Pertama, sosok Presiden PKS, Anis Matta yang memiliki daya tarik bagi kader dan simpatisan PKS. Gaya ala anak muda Anis Matta dengan celana jeans dan kaos membuat gayanya dekat dengan anak muda. Belum lagi orasi-orasinya yang mampu membangkitkan massa bersemangat untuk mendukung PKS meraih target masuk 3 besar dalam pemilu. Selama orasi lebih kurang 15 menit itu, para kader dan simpatisan terus bergemuruh menanggapi setiap kalimat Anis. Meskin hujan rintik sempat turun, Anis masih bisa berdiri dan berorasi menyemangati kader dan simpatisan PKS. Baca, Republika online  : Anis Matta : Badai PKS Sudah Berlalu). Berita lainnya menyebutkan bahwa dalam kampanyenya, PKS juga menyuguhkan hiburan yang menampilkan kader mereka. Simak liputan Koran Singgalang yang menyebutkan Gubernur Sumatera Barat menghibur massa kampanye di Padang dengan menabuh drum. Belum lagi hiburan lain yang menampilkan grup-grup musik dan kesenian lain yang tumbuh di komunitas pendukung PKS. (Baca : Gaya Anis Matta)

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Anis Matta Kampanye di Padang (tentanggubernursumbar.wordpress.com)"]

Anis Matta Kampanye di Padang
Anis Matta Kampanye di Padang
[/caption]

Tak hanya panitia kampanye yang mampu menghibur massa dalam kampanye PKS, tapi juga massa kampanye itu sendiri. Massa yang datang di Kampanye PKS juga mengekpresikan dukungan mereka dalam bentuk tampilan-tampilan unik seperti berpakaian ala superhero, tokoh kartun anak-anak upin-ipin, pocong dan robot. Tampilan rambut, cat di badan, pakaian unik dan aksi freezmob juga diperagakan oleh massa PKS untuk menyemarakkan kampanye. Hasilnya Kampanye PKS mirip karnaval yang membuat massa terhibur. (Baca juga detik.com : Pocong dan Kuntilanak peragakan nyoblos di Kampanye PKS )

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Pocong dan Kuntilanak di Kampanye PKS di Semarang (detik.com)"]

Pocong dan Kuntilanak di Kampanye PKS di Semarang (detik.com)
Pocong dan Kuntilanak di Kampanye PKS di Semarang (detik.com)
[/caption]

Tak hanya untuk Hiburan, Kampanye PKS juga menyentuh aspek kemanusiaan. Ajang berkumpulnya massa yang sangat banyak juga digunakan PKS untuk mengumpulkan dana amal. Contohnya yang diberitakan oleh Republika Online, dimana Kampanye PKS di Semarang juga digunakan untuk menggalang donasi kepedulian untuk Satinah (Baca Republika : Kampanye PKS Galang Donasi Kepedulian untuk Satinah)

Bagaimana PKS mampu mendatangkan massa hingga mencapai hampir dua ratusan ribu? Besarkah dana kampanye PKS? Apakah PKS mampu bisa membayar massa untuk datang ke Kampanye?

Dalam sebuah liputan tentang Dana Kampanye parpol di Bloomberg TV (Jumat, 28/3/2014), disebutkan bahwa PKS hanya memiliki dana kampanye sebesar 82.4 M. Dana sebesar itu menempati peringkat ke-7 dari dana kampanye yang digunakan partai lain, dimana Gerindra adalah partai dengan dana kampanye terbesar. Dalam liputan tersebut disebutkan oleh Anis Matta bahwa dana kampanye PKS berasal dari patungan sumbangan kader. Ada yang menanggung konsumsi, ada yang menanggung bus dan ada yang menyumbang uang.

PKS masih meyakini bahwa kampanye massa merupakan sarana menyampaikan visi dan misi partainya kepada masyarakat pemilih secara efektif. Kemampuan PKS mengerahkan massa yang banyak menunjukkan bahwa kader-kader PKS mampu menarik minat massa untuk hadir ke acara kampanye. PKS ingin menunjukkan kepada partai lain bahwa mereka memiliki kemampuan manajerial yang handal dalam mengelola aksi massa yang tertib, aman, bersih dan menghibur.

Dengan dana yang tidak besar, membayar massa dengan sejumlah uang rasanya sangat berat dilakukan PKS. Bukankah partai lain juga ada kampanye di hari yang sama? Tapi mengapa massa yang membludak ada di Kampanye PKS? Tanpa artis apalagi goyangan erotis dari penyanyi dangdut, magnet massa di Kampanye PKS, menjadi fenomena yang menarik untuk diulas lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun