Mohon tunggu...
Achmad Rafif
Achmad Rafif Mohon Tunggu... -

ID

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Epilog

21 Juni 2016   01:40 Diperbarui: 21 Juni 2016   04:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau menang apa kalah? Kalo mau menang harus baik sama orang lain.

Tapi, kemenangan versi orang tua bilang ; kalo mau menang harus baik sama orang lain, terus setelah menang gak boleh merasa lebih tinggi dari orang lain.

Nah, kemenangan versi orang muda bilang ; kalau mau menang harus kuat, harus cerdik, sedikit-dikit gunakan premanisme.

Nih, kemenangan versi anak-anak bilang ; kami anak-anak, gak begitu peduli perihal kemenangan. Bagi kami kemenangan tidak kekal, setiap kali yang menang lain-lain. Lain orang. Tapi tanpa kami sadari ; bagi kami anak-anak, kemenangan yang sesungguhnya ada dalam usia kami. Dimana kami merasa menang bisa bermain dari siang hingga senja, lalu dari terang sampai gelap. Bagi kami anak-anak, itulah arti kemenangan yang sesungguhnya.

Tapi entah mana yang menang dan entah mana yang kalah
Atau entah mana yang benar dan entah mana yang salah, mataharinya akan tetap menyala.
Kalau sudah tidak menyala namanya gelap gulita.
Nah, kita percaya saja ; dalam hitungan satu, dua, dan tiga----Bintang menyala.

Banten, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun