Melalui keterlibatan komunitas lokal di setiap daerah, diharapkan proses belajar kembali pada "fitrah", yakni mengakomodasi filosofi pendidikan bahwa setiap anak itu unik. Belajar harus memperhatikan potensi individu peserta didik. Bukan proses penyeragaman seperti yang selama ini berlangsung.
Hikmah pandemi Covid-19 adalah kian tumbuhnya ketahanan yang bersifat lokal. Ketahanan pangan lokal, ketahanan ekonomi lokal, ketahanan pendidikan lokal menjadi gerakan komunitas lokal.
Demikian pula visi pendidikan antardaerah bisa saja berbeda. Masing-masing daerah memiliki akar sejarah, potensi, keunggulan yang belum tentu dimiliki daerah lain. Keunikan lokal ini harus menjadi "kurikulum inti" yang dipelajari siswa.
Globalisme pendidikan tidak harus diartikan mengglobal secara total lalu kita kehilangan jati diri sebagai bangsa. Kebudayaan lokal harus tetap dijaga melalu misi pendidikan yang autentik.Â
Sudah saatnya pemerintah mengakhiri formalisme birokrasi demi ketahanan pendidikan. []
Jagalan, 150520
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H