Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yang Mana yang Bukan Malam Seribu Berkah?

14 Mei 2020   21:44 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:37 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para murid tahu jawabannya, namun mereka cukup berbisik dalam hati.

"Benar, yang menjadikan malam lailatul qadar lebih baik dari malam seribu bulan karena Allah mengisinya dengan Al-Qur'an. Maka, pertanyaannya bukan kapan Allah menurunkan malam lailatul qadar lalu kita beramai-ramai menunggunya. Aku ingin menyampaikan, apakah jiwamu yang gelap gulita bagai malam kini menjadi terang benderang berkat engkau menemukan, merasakan, menghayati, nglampahi Al-Qur'an dalam hidupmu?"

Suanana kian hening. Jiwa para murid menjadi cakrawala. Seberkas cahaya berpendar-pendar di sana. Apakah itu nyala cahaya Al-Qur'an?

"Satu surat saja atau satu ayat saja yang berhasil engkau reguk lalu tetes cahaya itu merembes merasuki pori-pori kesadaranmu hingga menyentuh dinding paling dasar dalam laku hidupmu, itulah saat engkau berjumpa lailatul qadar."

Seorang murid memberi isyarat hendak menyampaikan pertanyaan. "Kalau demikian apakah malam lailatul qadar bisa kami jumpai kapan saja?"

"Sebagai momentum saat Al-Qur'an diturunkan, malam lailatul qadar terjadi pada malam bulan Ramadan, yang kalian biasanya menghitung pada malam-malam bilangan ganjil. Namun, sebagai kesadaran yang membimbing dan mencahayai hidupmu, malam lailatul qadar berlangsung sepanjang tahun, seumur usia yang diberikan Allah kepada hidupmu."

"Saya memahaminya, Guru."

"Jadi, apa yang sekarang tidak lailatul qadar? Mana yang bukan lailatul qadar? Bagaimana kalian bisa tidak menemukan lailatul qadar kecuali kalian telah memisahkan diri dari Al-Qur'an? Sebut satu saja dari sepersekian detik dalam hidup yang tidak Al-Qur'an!"

Para murid kembali terdiam. Kali ini mereka benar-benar belum mengerti kandungan pertanyaan Guru.

"Rambut yang tumbuh sepanjang waktu. Gigi yang patuh pada qadar sehingga mereka berhenti tumbuh setelah mencapai panjang sekian senti. Jantung berdetak, darah mengalir, mata berkedip, tangan bergerak, kaki melangkah---mana yang bukan ayat? Apa yang bukan Al-Qur'an?"

"Matahari bersinar, rembulan bercahaya, bintang berkedip, gunung meletus, laut bergelombang, angin berhembus, sungai mengalir, burung berkicau, tanah bergerak jadi gempa---atau ambil saja satu butir terkecil dari partikel alam semesta, niscaya ia akan runtuh akibat hilang keseimbangan. Jadi, mana yang bukan malam lailatul qadar? Apa yang bukan malam seribu bulan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun