Yang diburu adalah formalisme nilai pelajaran matematika, bukan cara berpikir logis matematis. Yang dikejar adalah formalisme nilai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, bukan visi berpikir logika saintifik. Yang dibanggakan adalah formalisme nilai pelajaran Bahasa Indonesia, bukan kemampuan dasar logika berbahasa.
Demikian pula dalam pelajaran Penjaskes. Yang penting siswa bersenang-senang dalam aktivitas fisik, bukan menggali dan menemukan makna tentang olahraga, kesehatan, keseimbangan tubuh, kerja sama team, kolaborasi, sportivitas, dan kandungan filosofis lainnya.
Kita tentu tidak ingin anak-anak muda kita menjadi generasi yang gagap menjaga kesehatan dirinya, gamoh dan mudah sakit-sakitan. Apalagi di tengah situasi pandemi kesehatan menjadi kebutuhan yang sangat mahal.
Bergeraklah, kecuali kita siap menjadi batu yang ditumbuhi lumut! []
Jagalan, 100520
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H