Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Hidup Berulang Kali

26 April 2020   23:17 Diperbarui: 26 April 2020   23:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Nyawaku nyawamu
Bermain di ruang hampa
Ketika udara racun berbisa

Sejenak melepas lelah
Usai perang brubuh
Tumbang satu-satu

Ini bukan soal kematian
Atau tragedi mengiris hati
Otak rekayasa dan konspirasi

Berdua saja
Kita bercengkrama
Menunggu lapar

Kepada siapa sengsara
Esok hari berlabuh
Rintih mengusir kata

Hidupku hidupmu
Nyawaku nyawamu
Seonggok batu kaku

Angkasa lelap
Didera derita alam fana
Embun malam disekap gelap

"Adakah yang abadi di sini?"
"Aku dan kau. Mati hidup berulang kali."

Begejil, 0420

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun