Adapun tujuan kampanye untuk publik adalah membangun kewaspadaan dan solidaritas secara komunal. Diperlukan narasi bencana yang gamblang supaya masyarakat tidak menyepelekan wabah ini.
Alih-alih menjalin komunikasi yang efektif, sebagian warga masyarakat justru larut dalam narasi "Kami Tidak Takut. Ini narasi melawan kejahatan teroris, bukan narasi menghadapi bencana pandemi.
Itulah mengapa pembatasan sosial dan physical distancing bukan perkara mudah diterapkan di Indonesia. Selain karena karakter komunal masyarakatnya cukup kental, narasi yang diluncurkan serba bias dan kadang ambigu.
Tulisan ini bisa saja melebar-lebar ke persoalan kesadaran literasi masyarakat yang masih minimalis. Namun, bukan saatnya melancong ke persoalan lain. Kita tengah berkejaran dengan waktu. Narasi ancaman kejahatan perlu digeser menjadi narasi bencana pandemi---segera.[]
Jagalan, 60420