"Sekolah kita lebih banyak mengajari siswa dengan 'kiat-kiat' menjawab soal, bukan bagaimana merumuskan persoalan dan berbagai kemungkinan logis mengatasinya," ungkap Achmad Munjid dalam "Salah Kaprah Pendidikan Karakter di Sekolah".
Tidak heran, anak-anak gagap saat digulung realitas. Akal mereka dipenuhi larangan dan anjuran "ini itu". Namun, mereka justru mengalami defisit indoktrinasi.Â
Realitas bergerak terlalu cepat dan dinamis, acak dan sporadis. Dinamika hidup yang rasanya mustahil ditaklukkan dengan bekal sekadar mampu menjawab soal ujian multiple choice. Â
Aksi razia dan perampasan buku serta polemik mengenai simbol-simbol agama merupakan kontinuasi pendidikan yang gagal membangun fondasi berpikir.
Semoga isi pikiran kita tidak dirazia pula.[]
Jagalan, 230819
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H