Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Santri yang Multifungsi, Bukan "To Be or Not To Be"

5 Februari 2019   14:47 Diperbarui: 5 Februari 2019   15:24 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diskominfotik.bengkaliskab.go.id

Tidak heran manakala seorang santri menempuh jalan hidup yang berbeda-beda sesuai panggilan nilai kemanfaatan untuk sesama. Mereka tidak pusing oleh kecemasan eksistensial to be or not to be. 

Tidak gentar menghadapi hantu pengangguran. Mereka terlatih untuk berbuat (to do). Tidak gengsi menekuni pekerjaan yang kadang dipandang sebelah mata. Tidak terjebak pada fanatisme profesi yang mengurung potensi diri.

Kalau dipikir-pikir, profesi Kyai zaman dahulu itu apa? Mungkin tidak jelas dan tidak pasti. Bukan tidak memiliki pekerjaan, tapi keterlibatan Kyai zaman dahulu dalam gerakan transformasi sosial benar-benar utuh dan total. 

Nyaris semua problem individual dan sosial bermuara pada Kyai atau Tuan Guru. Mulai dari memberi solusi untuk petani yang sawahnya diserang tikus, pertimbangan waktu yang tepat mengkhitankan anak, mengatasi desa yang dilanda pagebluk hingga mengusir penjajah.

Ringkasnya, santri atau Kyai atau Tuan Guru tidak pusing untuk menjadi apa (to be), karena mereka bekerja apa saja (to do) asalkan bermanfaat untuk sesama manusia. Etos bekerja mereka bersifat distributif, tidak akumulatif.[]

Jombang, 5 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun