Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Senja di Ujung Tanya

23 Januari 2018   23:40 Diperbarui: 24 Januari 2018   18:02 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fadhilmushofi.blogspot.co.id/

--Mengapa kau ingin bertanya dan selalu mengurungkan pertanyaan?
Aku hanya ingin bertanya. Itu saja
Tapi mengapa kau selalu tidak jadi bertanya?--

Lantas keduanya terdiam
Membaca isi pikiran masing-masing
Sedangkan tiap detik waktu berjalan
Degup jantung menggema
Di ruang hampa

Di cakrawala matahari separo membenam
Malam memasang jubah hitam
Sekelam jawaban yang tidak kunjung bertemu pertanyaan
Seribu tanya
Seribu jawaban
Terhalang oleh sekat rasa berlapis-lapis nuansa

Tidak bertanya salah
Bertanya pun salah
Hingga dua hati saling curiga
Dan berakhir dengan air mata

--Mengapa kau menangis?
Aku bahagia
Tapi kau menangis
Ah, sudahlah--

Jejak telapak kaki menjauh
Di atas pasir yang basah
Selendangnya melambai
Matahari hilang cahaya
Di batas cakrawala
Tenggelam bersama duka nestapa

Tmbkbrs 230118

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun