Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merindukan Kidung Kasih Sayang

28 Februari 2017   09:07 Diperbarui: 28 Februari 2017   09:16 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.fiqhmenjawab.net

Jalan yang ditempuh salah satunya adalah ngaji. Berasal dari tembung aji, yang berarti berharga. Ngaji adalah upaya menjadikan diri berharga dan mulia di hadapan Tuhan berbekal ilmu dan laku. Adapun kepada sesama manusia kita saling ngajeni—saling menghargai dan memuliakan sebagai sikap utama pribadi yang aji. Ngajeni menjadi output dari proses ngaji. Aji, ngaji, ngajeni—proses melingkar yang terus diupayakan oleh setiap pribadi.

Para kekasih Tuhan menuntun umat dengan hati mengayomi dan merangkul semua. Umat tidak diajarkan cara bersikap fikih yang keras. Fikih politik tidak diajarkan secara langsung kepada masyarakat, kecuali kepada santri yang memang ingin mendalaminya dan bertekad menjadi penerus para guru.

Zaman belum diotak-kotak oleh spesialisasi, bidang-bidang dan departemen-departemen, sehingga watak kepemimpinan tampil secara utuh dan padu. Seorang kyai adalah guru ngaji, petani, pendekar, motivator, mursyid thariqah, ahli nyuwuk—sejumlah “kompetensi” untuk menemukan solusi yang dibutuhkan masyarakat, komplit dimiliki oleh mereka yang diangkat sebagai pemimpin umat.

Alangkah indah, damai dan tenteram hidup kakek-nenek dan mbah-buyut kita dahulu kala dalam asuhan para kekasih Tuhan yang welas asih. Mereka dibimbing dengan keteladanan dan rasa seni yang sederhana, tetapi sarat nilai luhur.[]

jagalan 01.03.17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun