Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trendsetter Presiden Jokowi dan Korupsi Satu Rupiah

11 Desember 2016   19:34 Diperbarui: 11 Desember 2016   19:41 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.herdi.web.id/

“Duit gede banget, yang dikorupsi juga gede,” demikian seloroh obrolan di warung kopi. Satu rupiah di tengah peredaran nominal duit yang gede banget seakan menyidir bahkan menampar calon koruptor dan para koruptor. Namun, apa ada koruptor peka terhadap nasehat dan pesan kecuali peka membaca celah dan peluang untuk memperkaya diri sendiri?

Pesan Presiden Jokowi harus disikapi sebagai bentuk perlawanan negara terhadap budaya korupsi yang apabila tidak kunjung dibabat habis akan menggurita dan membentuk peradaban baru—peradaban korupsi.

Innamal a’malu binniyyati. Segala amal bergantung pada niat. Dan hingga kini tidak ada detektor niat tersembunyi. Betapa sangat berbahaya ketika terdetik niat walaupun kecil, samar, dan berada di dasar hati paling dalam untuk merancang skenario korupsi. Yang kecil, samar, dan sembunyi di hati paling dasar itu akan menuntun calon karuptor melaksanakan aksinya—satu rupiah itu ibarat angka pertama sebelum mencapai dua, sepuluh, tigapuluh lima, seratus, satu juta, seratus miliar rupiah…

Pesan Presiden Jokowi tersebut apakah akan menjadi trendsetter sebagaimana payung biru dan sandal jepit Fladeo? []

rumah ngaji 111216

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun