Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Delapan Jam Berada di Sekolah dan Total Profesional, Sanggupkah?

17 Oktober 2016   17:30 Diperbarui: 17 Oktober 2016   19:10 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, menerima layanan di luar jam sekolah seperti les privat, konsultasi persoalan siswa, pendampingan kegiatan di luar jam sekolah harus jelas hitung-hitungan berapa pendapatan finansial yang akan diterima. Tarif layanan guru di luar jam sekolah kalau perlu diterbitkan regulasi peraturan setingkat Menteri. Bukankah sikap profesional akan menguntungkan pihak yang terlibat di dalamnya?

Pokoknya segala upaya menciptakan total profesionalisme guru sebaiknya kita dukung. Adapun ada pihak atau seseorang, termasuk saya, yang tidak mau terlibat ke dalam salah satu sub sistem profesionalisme guru yang dibangun menurut logika industrialisme harap dimaklumi saja. Mereka memilih menjadi guru tidak profesional karena selama dua puluh empat jam hidup mereka didedikasikan untuk tugas kemanusiaan. Tugas menjadi guru adalah secuil peran di tengah tugas kemanusiaan itu. Selebihnya, para pengabdi juga menjadi petani, pemandu wisata, imam masjid, nelayan, pelatih sepak bola…

Tidak profesional bukan? Mereka adalah manusia tanpa pekerjaan tetap tapi tetap bisa bekerja dan mengabdi. Tidak punya gaji tetap tapi tetap menerima rezeki yang melimpah. []

Jagalan 171016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun