Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damai dalam Sedekap

4 Agustus 2016   15:20 Diperbarui: 4 Agustus 2016   15:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin kerontang datang lagi
Nyawa merambati ujung kaki
Nyeri ujung jarum merajam sepi
Wajah pucat pasi

Denyut nadi garis lurus
Badan setipis gerimis
Nafas putus putus
Jendela terbuka ranting pupus

Ruang hilang lapang
Waktu mengejang
Berhimpitan lengang
Nafas dihela kenang

Cahaya berpendar di ubun-ubun kepala
Meliuk menari duka menanti
Hening sekejap, hanya sekejap
Dalam damai tangan sedekap

Selamat jalan, Guru

Jagalan 030816

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun