Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Kau Kirim Kematian

26 Juli 2016   14:40 Diperbarui: 26 Juli 2016   15:01 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah batu kau lemparkan
Tak bocor kepalaku
Senyum di bibir
Bukan mengejekmu

Setelah panah kau tancapkan
Tak lubang hatiku
Gembira hidupku
Bukan menyindirmu

Setelah belati kau tikamkan
Tak mengalir darahku
Suka cita nyanyianku
Bukan mengolokmu

Setelah sepasukan pembunuh kau sebarkan
Tak gentar nyaliku
Guyon bareng
Bukan melumpuhkanmu

Kau kirim seribu kematian
Aku rangkul sejuta kehidupan
Kau mati beribu kali
Aku pinjami nyawa sejuta kali

Jagalan 260716

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun