Bisakah setiap guru dan karyawan, apapun posisi dan fungsi jabatannya, menyadari, menghayati, mengekspresikan, mengejahwantakan tugasnya bukan sekadar rutinitas untuk menggugurkan kewajiban, melainkan didorong oleh kebutuhan untuk saling belajar, memperbaiki kualitas diri dan kompetensinya karena sadar akan makna kehadirannya di sekolah yang memiliki visi pendidikan?
Sekolah bukan pabrik tekstil yang dipadati karyawan. Sekolah adalah organisme yang tumbuh dan berkembang. Tidak ada jalan kecuali menciptakan atmosfer bahwa sekolah selalu butuh untuk belajar. Sekolah bukan sekadar tempat belajar; sekolah adalah lembaga pembelajar—pengurus yayasan, guru, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan bervisi, mengembangkan kapasitas belajar, baik skala individu maupun tim.
Organisme bernama sekolah memiliki identitas dan jiwa sendiri yang dibangun secara sadar dan kolektif, bukan secara egoisme-individual yang bertumpu pada kekuasaan struktural, apalagi dikomandani untung-rugi secara finansial. []
Bajulmati 260716
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H