Tidak heran, Paolo Freire pun memberikan kritik tajam. Sekolah menjadikan para siswa berperilaku seperti robot karena kurang dilatih untuk memberi respon kreatif. Lebih hebat lagi Freire menuduh sekolah telah memasung kreativitas dan membunuh daya pikir anak.
Guru robot, siswa robot. Ironi mengiris hati. Mengapa fakta memilukan ini mengepung sekolah? Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Phi Delta Kappa / Galup studi tahun 2004 menyebutkan bahwa 73 % responden setuju tentang kelemahan mendasar pendidikan, yaitu bertumpu pada ketiadaan guru yang baik hati alias mengajar tidak dengan rasa cinta.
Survei tersebut juga menunjukkan jika karena kondisi terpaksa atau mendesak seseorang harus berhenti dari profesinya sebagai seorang guru, maka jawaban yang paling dipilih adalah karena alasan rendahnya gaji dan fasilitas (67%), kekakuan birokrasi (21%), kesulitan dalam menghadapi orangtua (8%), dan alasan kondisi siswa (4%). Survei menunjukkan hanya 4% saja guru memiliki keterikatan secara emosional terhadap siswa mereka (Rosanne Liesvled and Jo Ann Miller: 2015).
Keterikatan secara psikologis atau emosional (engagement) ternyata musuh guru itu sendiri. Benar kiranya sinyalemen Freire bahwa guru menganggap siswa sebagai tahanan (prisoners) atau pekerja (employers) yang harus selalu ditekan agar selalu belajar, belajar, dan belajar. Bukankah anggapan dan sikap guru terhadap siswa mencerminkan pola hubungan antara guru dengan pengawas beserta jajarannya hingga ke atas dalam alur birokrasi yang rumit dan rigid?
Lima regulasi Permendikbud di atas patut diapresiasi dan didukung. Namun, jangan kita lantas berpikir persoalan akan selesai. Sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan masih perlu diperjuangkan. Orangtua dan masyarakat harus mengawalnya, mengingat kompleksitas “kebiasaan” guru atau warga sekolah lainnya telah mengurat-darah. Bukankah kita menghendaki sekolah hadir sebagai taman jiwa bagi anak-anak kita? []
Jagalan 150716
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H